Ilmuwan Singapura Ubah Kulit Durian Jadi Perban Antibakteri
Berita Baru, Inovasi – Para ilmuwan di Nanyang Technological University (NTU) di Singapura tengah mencoba menangani limbah makanan dengan mengubah kulit durian yang dibuang menjadi perban gel antibakteri.
Dilansir dari Reuters, para peneliti menjelaskan proses pembuatan perban tersebut dilakukan dengan mengekstrak bubuk selulosa dari kulit buah setelah diiris dan dikeringkan, kemudian dicampur dengan gliserol. Campuran ini menjadi hidrogel lunak, yang kemudian dipotong menjadi strip perban.
“Di Singapura, kami mengonsumsi sekitar 12 juta durian per tahun, jadi selain dagingnya, kami tidak bisa berbuat banyak pada kulit dan bijinya dan ini menyebabkan pencemaran lingkungan,” kata William Chen, seorang profesor dan direktur program ilmu dan teknologi pangan di NTU, dikutip Berita Baru, Senin (20/9/21).
Menurutnya kulit buah durian, yang membentuk lebih dari setengah komposisi durian, biasanya dibuang dan dibakar, sehingga berkontribusi pada limbah lingkungan.
Chen menambahkan bahwa teknologi tersebut juga dapat mengubah limbah makanan lainnya, seperti kacang kedelai dan biji-bijian bekas, menjadi hidrogel, membantu membatasi limbah makanan negara.
Dibandingkan dengan perban konvensional, perban organo-hidrogel juga mampu menjaga area luka lebih dingin dan lembab, yang dapat membantu mempercepat penyembuhan.
Para peneliti mengatakan menggunakan bahan limbah dan ragi untuk perban antimikroba lebih hemat biaya daripada produksi perban konvensional, yang sifat antimikrobanya berasal dari senyawa logam yang lebih mahal seperti ion perak atau tembaga.