Ibu dan Anak Korban Gempa Turki Ditemukan Selamat Dibalik Reruntuhan
Berita Baru, Internasional – Seorang ibu dan anak ditemukan masih hidup saat di evakuasi dari timbunan bangunan yang runtuh akibat gempa berkekuatan 6,8 SR yang melanda Turki Jumat malam (24/1) waktu setempat.
Dilansir dari The Guardian, Senin (27/1), korban jiwa secara keseluruhan berjumlah 38 orang, 34 diantaranya di provinsi Elâzığ dan empat di provinsi tetangga Malatya. Sementara lebih dari 1.600 orang lainnya mengalami luka-luka, kata otoritas bencana AFAD Turki.
Proses evakuasi sebagian besar telah diselesaikan pada Minggu malam (26/1), tiga korban berhasil ditemukan di Elâzığ, sekitar 550 km (340 mil) timur Ankara, kata menteri dalam negeri, Suleyman Soylu.
“Kami masih berharap, kami belum kehilangan harapan,” katanya kepada penyiar CNN Turk.
Ketiga korban yang berhasil diselamatkan itu adalah seorang wanita berusia 35 tahun dan kedua putrinya di distrik Mustafa Pasa di Elâzığ. Tim penyelamat yang mendengar jeritan segera menyelamatkan ketiganya. Membutuhkan waktu beberapa jam untuk mencapai timbunan itu dikarenakan keadaan suhu serendah -4C (24,8F).
“Tolong keluarkan aku, aku tidak tahan lagi. Dapatkan putri saya, saya bukan apa-apa tanpa anak saya,” jerit sang ibu yang berusaha meminta pertolongan.
Tim penyelamat yang dibantu oleh ribuan petugas darurat dan ratusan relawan dari provinsi lain telah mengevakuasi sebanyak 45 orang sejak gempa, kata AFAD.
AFAD mengatakan telah mengirim lebih dari 10.400 tenda, 17.000 tempat tidur, 37.000 selimut, pemanas, dan pasokan makanan ke daerah-daerah yang terkena bencana. Soylu juga mengatakan bahwa AFAD telah menerima 7 juta lira (£ 900.000) bantuan dari donasi publik.
AFAD menyebut sebanyak 1.521 bangunan telah rusak, 645 diantaranya mengalami kerusakan parah dan 76 bangunan runtuh. AFAD juga mengatakan telah mentransfer sebanyak 3 juta lira ke masing-masing kota di Elâzığ dan Malatya sebagai bantuan darurat.
Warga diperingatkan untuk tidak memasuki atau mendekati bangunan yang rusak karena kekhawatiran akan bahaya runtuh dan gempa susulan lebih lanjut.