Ibrahimovic Masih Enggan Pensiun
Berita Baru, Sepak Bola – Bintang AC Milan Zlatan Ibrahimovic masih enggan pensiun dari lapangan hijau. Walau usianya sudah mencapai kepala empat, ia ingin tetap berlaga bersama AC Milan hingga musim depan di Liga Champions.
Perihal penolakannya untuk pensiun, Ibrahimovic mengaku tidak ingin menyesal dikemudian hari. Ia mau pensiun jika sudah ada pemain yang lebih baik darinya.
“Masa depan belum tertulis. Saya tidak punya rencana. Mari lihat apa yang terjadi. Saya tidak ingin menyesal karena telah berhenti bermain dan berkata masih bisa lanjut, sebab nanti saya akan menyesalinya seumur hidup,” kata Ibrahimovic yang dilansir Beritabaru.co dari laman resminya.
“Saya ingin bermain selama saya mampu. Realitany adalah saya akan bermain sampai melihat orang lain lebih baik dari saya, jadi saya masih akan bermain.”
“Saya tahu suatu hari nanti akan berhenti dan tidak memiliki adrenalin itu lagi. Ini masalah bagi setiap pesepakbola sebab ada adrenalin ketika nda bermain. Adrenalin itu, anda takkan pernah bisa melakukan hal lain karena kami telah diprogram untuk itu,” tegas Ibrahimovic.
Sebenarnya, Ibrahimovic bersikap demikian karena klubnya sedang berada di puncak klasemen sementara Serie A. Empunya julukan Rossoneri ini dipastikan mengarungi Liga Champions musim depan.
Ibrahimovic mengaku bahwa saat ini klubnya sedang dalam suasana yang penuh semangat dan percaya diri karena sudah sekian lama dapat kembali merajai Serie A lagi. Pun dengan prestasinya selama ini, membuatnya kian semangat dalam menghadapi klub-klub raksasa Eropa.
“Setelah beberapa tahun kesulitan dan tidak bermain di Liga Champions, semuanya sedang super senang karena bisa kembali,” ungkapnya.
“Saya pikir ini adalah turnamen yang luar biasa. Saya mencetak beberapa gol, dan punya kesempatan untuk bermain melawan tim dan pemain terbaik di Eropa,” pungkasnya.
Pada umumnya, pemain-pemain Eropa mengawali karier sebagai pelatih dan pensiun sedari umurnya masih di kisaran 34-35 tahun. Misalpun masih keras hati ingin bermain, seringnya memilih memperkuat klub yang bermain di level lebih rendah.