Houthi Yaman Menerima 13 Tawanan Perang yang Dibebaskan oleh Arab Saudi
Berita Baru, Internasional – Kelompok Houthi Yaman mengatakan pada Sabtu (8/4) bahwa mereka telah menerima 13 tawanan perang yang dibebaskan oleh Arab Saudi, bertepatan dengan kedatangan pejabat Oman di ibu kota Yaman sebagai bagian dari upaya internasional untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di negara itu.
Abdulkadir al-Murtada, pejabat Houthi yang bertanggung jawab atas pembicaraan pertukaran tahanan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok tersebut menerima pada hari Sabtu 13 tahanan di Bandara Internasional Sanaa yang dibebaskan oleh otoritas Saudi.
Dia lebih lanjut mengungkapkan bahwa para tahanan dibebaskan dengan imbalan seorang tahanan Saudi yang sebelumnya dibebaskan oleh Houthi, tanpa mengungkapkan waktu pasti pembebasan tahanan Saudi tersebut.
Seperti dilansir dari Xinhua News, langkah ini dilakukan menjelang pertukaran tahanan yang lebih luas yang didukung PBB yang disepakati oleh pihak-pihak yang bertikai di Yaman bulan lalu, yang dijadwalkan akan dilaksanakan minggu depan dan membebaskan 887 tahanan.
Juga pada hari Sabtu, pejabat Oman tiba di ibu kota yang dikuasai Houthi untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Houthi sebagai bagian dari upaya terbaru untuk memperbarui kesepakatan gencatan senjata yang berakhir pada Oktober 2022, menurut Mohammed Abdul-Salam, kepala negosiator kelompok Houthi.
“Kami ingin menegaskan kembali tuntutan kami, termasuk penghentian segera agresi (koalisi pimpinan Saudi), pencabutan blokade sepenuhnya, dan pembayaran gaji semua pegawai negara dari pendapatan pemerintah dari minyak dan gas,” ujar Abdulsalam saat menyapa delegasi Oman di bandara Sanaa.
Upaya perdamaian untuk mengakhiri perang di Yaman telah meningkat, terutama setelah upaya China baru-baru ini untuk meredakan ketegangan dan memulihkan hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran.
Yaman telah terperosok dalam perang sejak milisi Houthi yang didukung Iran menguasai beberapa kota di utara dan memaksa pemerintah Yaman yang didukung Saudi keluar dari ibu kota Sanaa. Perang telah mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa dan mendorong Yaman ke jurang kelaparan.