Haul Gus Dur di Kairo: Renungkan Pesan Kemanusiaan dan Perdamaian
Pada Minggu (28/1/2024) peringatan Haul Ke-14 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) digelar di Andalus Hall, Al-Azhar Conference Center (ACC), Nasr City, Kairo, Mesir. Acara ini mengangkat tema “Humanity and Peace, Gus Dur’s Day: Remembering Gus Dur’s Wisdom and Legacy Cairo“.
Agenda tersebut dilakukan dalam rangka merenungkan pesan kemanusiaan dan perdamaian yang diwariskan oleh Gus Dur, sekaligus menjadi refleksi terhadap situasi global yang semakin mengabaikan nilai-nilai tersebut.
Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, mengungkapkan bahwa Gus Dur dikenal karena tiga hal yang membuatnya menjadi figur luar biasa di mata banyak kalangan.
“Tiga hal yang membuat Gus Dur familier sebagai figur yang luar biasa yakni pergaulan yang lintas preferensi, khazanah keilmuan yang luas, dan selera humor yang tinggi sebagai penyederhanaan pesan agama,” ujar Lutfi Rauf dalam sambutannya.
Sementara itu, putri sulung Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, menegaskan bahwa spirit ketauhidan menjadi inspirasi utama bagi semua pemikiran dan pergerakan brilian Gus Dur selama hidupnya.
“Beliau juga menyampaikan bahwa melalui Al-Azhar inilah, pemikiran Gus Dur telah berhasil menembus batas-batas teritorial negara,” ungkap Alissa.
Dari sisi lain, Deputi Grand Imam al-Azhar, Syekh Abdurrahman al-Dluwaini, menguraikan penyebab tragedi kemanusiaan di Palestina sebagai hasil dari kebohongan Zionis.
“Cepat atau lambat, Palestina akan segera meraih kemerdekaannya. Relasi antara umat Islam dan Palestina berbasis asas ketauhidan yang berkelanjutan,” tegas Syekh Abdurrahman.
Sosok nomor dua di Al-Azhar itu juga menegaskan posisi Al-Azhar yang akan terus konsisten menjaga marwah Islam sebagai agama yang penuh kasih sayang dan kedamaian.
Hadiri acara tersebut pula Rektor Universitas Al-Azhar, Syekh Salamah Dawud, yang menganggap bahwa Gus Dur dan Nahdlatul Ulama memiliki posisi yang fenomenal di mata masyarakat Indonesia dan Mesir.
“Hal itu dibuktikan melalui banyaknya buku yang mendiskusikan keduanya,” ungkapnya.
Peringatan Haul Gus Dur di Kairo ini diwarnai dengan dialog terbuka, peluncuran Abdurrahman Wahid Center for Humanity and Islamic Studies (AWCHIS), serta pembacaan Piagam Kemanusiaan dan Perdamaian. Acara yang dihadiri lebih dari 900 mahasiswa Indonesia di Mesir ini diharapkan membawa semangat baru untuk melanjutkan tradisi peringatan Haul Gus Dur di tahun-tahun mendatang.