Harga Jagung Anjlog, Luluk Nur Hamidah Desak Bulog Selamatkan Petani Kecil
Berita Baru, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah mengaku prihatin dan jengkel karena harga jagung di dalam negeri anjlok, sehingga kondisi tersebut banyak membuat petani yang merugi.
“Kita ini masih impor jagung. Kok bisa harga jagung di dalam negeri jatuh? Masalahnya dimana? Pasti karena ada pihak- pihak yang ambil untung dengan kondisi terpuruknya harga jagung di tingkat petani,” kata Luluk Nur Hamidah, dalam keteranganya, Kamis (20/10).
Legislator yang membidangi sektor pertanian dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, lantas meminta agar semua pihak memberikan perhatian serius atas kondisi jatuhnya harga jagung.
“Saya minta semua pihak dapat membantu untuk menstabilkan kembali harga jagung yang jatuh. Kasian petani jika tidak dilindungi seluruh kerja produktifnya. Apalagi membiarkan pasar menjadi satu-satunya pengendali harga,” tegasnya.
“Negara harus hadir. Pemerintah harus tanggap cepat. Dan saya minta Bulog dapat membantu menyerap jagung petani Sragen dengan harga yang pantas dan wajar,” sambung Luluk.
Luluk juga meminta kepada pemerintah agar melakukan investigasi menyeluruh mengenai musabab jatuhnya harga jagung di Kabupaten Sragen, yang semula di kisaran 4300/kg, dan jatuh hingga ke harga 2700- 2800/kg.
“Beban petani akan semakin berat dengan hasil panen yang tidak dapat sepenuhnya mengembalikan modal produksi. Masak petani harus terus menerus menderita? Mulai dari pupuk yang mahal apalagi subsidi sebagian dicabut, serangan tikus yang sempat membabi-buta, lalu saat panen pun tidak boleh merayakan hasilnya,” ujarnya.
“Maka, saya harapkan betul pemerintah khususnya Bulog untuk ambil langkah cepat menyerap dan bantu petani dengan harga yang wajar, syukur sama dengan harga semula yaitu 4300/kg,” imbuhnya.
Disisi lain, Luluk juga berpesan kepada petani agar tetap kompak dan jangan sungkan untuk terus menyampaikan keluhan yang dihadapi petani di lapangan.
“Sebagai wujud komitmen (Mbak Luluk,red). akan saya perjuangkan nasib petani, teruma dapil yang meliputi Kabupaten Sragen Wonogiri dan Karanganyar,” tandas Luluk Nurhamida.