Hadapi Era Digital 4.0, HAMI BERSATU Adakan Edukasi kepada Advokat
Berita Baru, Bali – Agar mampu memberikan pelayanan dan bantuan hukum kepada masyarakat secara maksimal dan komprehensif dalam era digital 4.0. Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI BERSATU) Adakan acara Talkshow dengan tema ‘Tantangan Advokat Di Era Artificial Intellegence’.
Dihadiri tokoh-tokoh pengacara di Bali dan NTT serta Rekan-rekan Advokat dari Federasi Advokat Republik Indonesia (FERARI) yang di nakhodai oleh Advokat senior I Made Ardana, SH, CIL, CPL.
Sunan Kalijaga, SH., Ketua Umum DPP HAMI BERSATU mengatakan, advokat harus terus mengasah keterampilan (up grade) dan meningkatkan kapasitas, integritas dan kapabilitasnya.
“Peningkatan kapasitas yaitu harus cerdas dan tangkas dalam memberikan advokasi hukum dan proses litigasi seperti pembuatan replik dan duplik di pengadilan yang saat ini sudah berbasis E-Court,” kata Sunan saat Dies Natalies Ke-VI DPD HAMI BERSATU Bali di Paradiso Kuta Hotel, Badung – Bali, Senin (11/11/2019).
“HAMI Bali bertekad untuk terus memberikan edukasi dan diseminasi informasi kepada anggotanya untuk menghadapi teknologi digital namun tentulah harus tetap bertindak dengan itikad baik, hati nurani dan kejujuran yang dikedepankan dan hindari perbuatan korupsi dan pungutan liar (pungli),” kata Agustinus Nahak, SH, MH., Ketua DPD HAMI BERSATU Bali.
Dirinya mengingatkan bahwa betapapun hebatnya kemajuan teknologi namun tetaplah semua berpulang kepada manusianya itu sendiri.
Di tempat yang sama, Sekjen DPD HAMI BERSATU Bali, Valerian (Farris) Libert Wangge, SH menggaris bawahi bahwa Wadah ini dipandang telah membawa angin segar bagi penguatan kapasitas dan idealisme para Advokat Muda karena mengusung semangat persatuan Advokat Indonesia tanpa membeda-bedakan asal organisasi yang telah ada sebelumnya.
“Kami juga telah membentuk posko-posko Lembaga Bantuan Hukum LBH HAMI BERSATU di beberapa wilayah di Bali, bahkan kami juga akan memberikan pembekalan Training Jurnalistik kepada para advokat agar lebih memiliki pemahaman dalam menggunakan kaidah dan tata bahasa Indonesia yang baik,” pungkas Farris yang juga Ketua Dewan Penasehat Ikatan Wartawan Online (IWO) Bali.