Hadapi COVID-19, Inovasi Kampung Tangguh akan Diterapkan di Jawa Timur
Berita Baru, Malang – Perkembangan COVID-19 di Indonesia terus bertambah, sebagaimana dilansir oleh pemerintah pada Minggu (17/5). Sampai saat ini orang yang di tes sebanyak 140.473 dengan sampel 187.965. Jumlah kasus bertambah 495 menjadi 17.520, jumlah meninggal bertambah 59 menjadi 1.148, dan jumlah pasien sembuh bertambah 218 menjadi 4.129.
Jumlah kasus tersebut tersebar di 34 provinsi dengan jumlah terbesar adalah DKI Jakarta 5.881, Jawa Timur 2.105, Jawa Barat 1.618, dan Jawa Tengah 1.140.
Merespon perkembangan COVID-19 di Jawa Timur tersebut, Ikatan Keluarga Alumni Universitas Brawijaya (IKA-UB) menggelar Diskusi Daring seri ke-10 bertajuk “Urgensi Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Timur”, pada Minggu (17/5).
Para narasumber yang hadir dalam diskusi ini adalah Rektor Universitas Brawijaya Malang (UB) Nuhfil Hanani AR, Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elistianto Dardak, dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim) M. Fadhil Imran. Adapun pemantik diskusi adalah Ketua Umum IKA UB Ahmad Erani Yustika.
Pada kesempatan tersebut Nuhfil Hanani menjelaskan bahwa Universitas Brawijaya telah mengembangkan Kampung Tangguh di Malang Raya. Inovasi tersebut dilakukan Bersama komponen masyarakat lintas lembaga dan profesi harus bersinergi.
“Jadi, UB sudah bersinergi dengan TNI-Polri, membentuk 78 Kampung Tangguh di Malang Raya”. Jelas Nuhfil.
Menurutnya, pengembangan Kampung Tanggung dilakukan untuk merespon dampak pandemi COVID-19. Karena kalau berkepanjangan dapat memicu kerusuhan, dan dapat menimbulkan kerugiaan ekonomi dan sosial. Di tengah keterbatasan aparat negara, maka konsep Kampung Tangguh menawarkan penyelesaian berbasis kebersamaan dan ketertiban (rekayasa sosial).
“Nanti, konsep Kampung Tangguh akan dibawa ke level Jawa Timur. Manual kerjasamanya akan diperluas dengan pemerintah provinsi Jawa Timur, Polda Jatim dan Pangdam”. Ungkap Nuhfil.
Sementara itu, Kapolda Jatim M. Fadhil Imran menyatakan bahwa COVID-19 harus dijadikan momentum untuk mendorong perilaku lebih baik bagi. Bagi Kepolisian, pendekatan yang mereka ambil adalah community partnership, organizational transformation, dan community mobilization.
“Pelaksanaan community partnership bersama forkopimda, ormas, kyai, habaib, mahasiswa dan PT, modal sosialnya sudah berjalan di Malang dengan kampung Tangguh yang dilakukan oleh mahasiswa UB di bawah bimbingan pak Rektor”. Ucap Kapolda Jatim.
Kampung Tangguhyang dikembangkan UB, ujar Kapolda, selaras dengan pendekatan kepolisian yang mengedepankan problem solving. Konsep itu akan dapat menekan penularan virus dan menekan dampaknya, sehingga perlu diperluas di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Kampung Tangguh sangat menarik untuk diterapkan secara lebih luas, bukan hanya di Malang Raya saja. Jadi dapat direplikasi di tempat lain di jatim”. Pungkas Kapolda Jatim. [*]