Guru Ngaji di Tuban Deklarasikan Dukungan untuk Gus Imin Sebagai Capres
Berita Baru, Tuban – Para guru ngaji di Bumi Wali Tuban juga turut menyatakan dukungan dan mengikrarkan diri sebagai relawan pendarat Abdul Muhaimin Iskandar (Pendarat Gus Imin) dari kalangan guru ngaji. Mereka sepakat untuk membantu Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) sebagai Calon Presiden (Capres) pada pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
Deklarasi dan dukungan kepada Gus Imin ini tidaklah tanpa alasan. Partai yang didirikan oleh para ulama, yaitu kiai Nahdlatul Ulama (NU), serta perwakilan rakyat dari PKB telah memberikan bukti dan kontribusi luar biasa bagi warga Nahdliyin, terutama dalam konteks NU secara struktural, kultural, dan di dunia pondok pesantren di Indonesia.
“UU No. 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren dan penetapan Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional sebagai hari besar nasional adalah salah satu bukti perjuangan PBNU dan para kader NU yang ada di FPKB,” ujar Ach. Rosyadi, salah satu ustadz dari Desa Maindu, Kecamatan Montong Tuban.
Deklarasi Pendarat Gus Imin yang dihadiri oleh lebih dari 100 guru ngaji ini juga mengharapkan bahwa setelah UU tentang pesantren berhasil diraih oleh kader NU yang ada di FPKB, serta Hari Santri Nasional, langkah berikutnya adalah memperjuangkan kesejahteraan para guru ngaji atau guru nonformal.
“Selanjutnya, kami berharap dapat memperjuangkan hak kami sebagai pimpinan dan guru-guru pesantren untuk menerima insentif setiap bulan. Dan kami yakin hanya wakil rakyat yang memahami kalangan santri, terutama warga Nahdliyin, yang dapat memperjuangkan kami,” terang Ach. Rosyadi.
Di tempat terpisah, Anggota DPR RI, Fraksi PKB Dapil Tuban Bojonegoro, Ratna Juwita Sari mengaku terharu dan berterima kasih atas dukungan dari para kiai dan ustadz guru ngaji di Kabupaten Tuban untuk Gus Imin sebagai Calon Presiden (Capres) pada pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
“Terima kasih atas dukungan dari para kiai dan ustadz guru ngaji di Kabupaten Tuban. Kami juga adalah santri, tentunya kami juga sangat memahami dunia pesantren,” katanya.
“Oleh karena itu, kami dari FPKB bersama Ketum Gus Imin akan terus berjuang agar para pimpinan dan guru-guru pesantren diberikan insentif sebagai bukti kehadiran negara bagi pahlawan pendidikan kita,” imbuh Ratna Juwita