GNB Bahas Pemilu Adil dan Bermartabat bersama Pemimpin Media Massa

Berita Baru, Jakarta – Sebagai upaya menyikapi tantangan di tengah transisi kepemimpinan 2024, Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menyelenggarakan dialog dengan para pemimpin redaksi media massa di kantor IDN Media pada Rabu (17/1/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian kunjungan dan silaturahim dengan tujuan menggali pandangan serta informasi terkait isu-isu strategis kebangsaan pada periode transisi kepemimpinan.

“Dalam proses transisi kepemimpinan melalui pemilu 2024, media massa juga menjadi elemen penting yang terus berjuang mendorong agar transisi kepemimpinan tersebut berjalan damai, adil, jujur, dan bermartabat, termasuk mengabarkan berbagai kekhawatiran kegelisan publik,” demikian dikutip dari siaran resmi GNB pada Kamis (18/1/2024).

Dialog tersebut bertujuan untuk berbagi informasi dan pandangan dari para pemimpin media massa terkait isu-isu strategis kebangsaan di tengah momen transisi kepemimpinan 2024.

“Gerakan Nurani Banga dan para pemimpin redaksi media massa memiliki kesamaan pandangan bahwa proses transisi kepemimpinan 2024 diikuti oleh kekhawatiran dan keresahan publik terkait proses pemilu yang adil dan bermartabat seperti potensi ketidaknetralan aparat negara dan pemerintah seperti aparatur sipil negara dan Tentara Republik Indonesia,” kata GNB.

Kendati demikian, GNB menyatakan proses transisi kepemimpinan 2024 juga memperlihatkan perkembangan positif di mana politik identitas dan polarisasi jauh berkurang dibanding pemilu 2014 dan 2019.

“Gerakan Nurani Bangsa dan para pemimpin redaksi media massa menyadari peran pencerahan mendorong transisi kepemimpinan yang damai, adil, dan bermartabat perlu menjangkau generasi muda yang mendominasi suara pemilih di Indonesia melalui platform media sosial yang tepat,” tuturnya.

“Para pemimpin redaksi massa mendorong agar gerakan menyuarakan nurani ini diperkuat dan diperluas hingga ke akar rumput di perdesaan melalui peran para pemimpin informal seperti tokoh agama dan tokoh masyarakat,” pungkas GNB.