Forum China-Kamboja Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi Digital
Berita Baru, Kamboja – Forum Kerja Sama Ekonomi Digital China–Kamboja 2024 diselenggarakan pada Senin (4/11/2024) di Phnom Penh, ibu kota Kamboja, mengeksplorasi cara-cara meningkatkan kerja sama ekonomi digital yang lebih kuat di antara kedua negara.
Dikutip dari laman Xinhua News pada Selasa (5/11/2024), Dalam pidato pembukaannya, Menteri Ekonomi dan Keuangan Kamboja Aun Pornmoniroth mengatakan bahwa forum tersebut sangat penting untuk mempromosikan lebih lanjut kerja sama antara Kamboja dan China, khususnya di bidang teknologi, inovasi, dan ekonomi digital. “Bagi Kamboja, pengembangan ekonomi digital dianggap sebagai penggerak penting dalam proses pembangunan ekonomi,” ujarnya dalam forum yang dihadiri oleh sekitar 250 peserta itu.
Pornmoniroth, yang juga menjabat sebagai wakil perdana menteri Kamboja, mengatakan bahwa pengembangan teknologi digital merupakan salah satu prioritas utama dalam Strategi Pentagonal Tahap 1 pemerintah Kamboja dan bahwa teknologi digital akan membantu Kamboja mencapai visinya untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2050. “Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi digital telah berkembang pesat dan menjadi tumpuan baru dalam mendukung dan memastikan ketahanan ekonomi,” ujarnya.
“Teknologi digital telah memacu inovasi-inovasi baru yang berkontribusi pada penciptaan nilai tambah, peningkatan produktivitas, dan efisiensi kerja, serta menjadi katalisator perdagangan global dan konektivitas ekonomi,” tambahnya.
Pornmoniroth mengatakan Kamboja dan China telah bekerja sama dengan erat dalam mempromosikan ekonomi digital dan negara Asia Tenggara itu menjalin kerja sama dengan Alibaba untuk mendongkrak perdagangan elektronik (e-commerce) serta dengan UnionPay International dan Ant International’s Alipay+ untuk mendukung pembayaran kode respons cepat (quick response/QR) lintas perbatasan.
Dalam acara tersebut, Asosiasi Profesional Ekonomi Digital Kamar Dagang China di Kamboja diluncurkan. Pornmoniroth berharap asosiasi tersebut akan memainkan peran terdepan dalam mempromosikan inovasi digital, menelurkan talenta digital, serta meningkatkan penggunaan teknologi digital.
Duta Besar China untuk Kamboja Wang Wenbin memuji Kamboja atas perkembangan ekonomi digitalnya yang pesat, dan kagum dengan peningkatan signifikan dalam pembayaran seluler melalui ponsel pintar. Dirinya sangat senang melihat kerja sama ekonomi digital China-Kamboja berkembang dengan baik, serta mengungkapkan China akan terus membantu Kamboja mencapai target 100 persen cakupan internet berkecepatan tinggi di daerah perkotaan dan 70 persen cakupan di daerah pedesaan pada 2025.
“Perusahaan-perusahaan China di Kamboja sepenuhnya memanfaatkan keunggulan teknologi mereka sendiri untuk mempromosikan teknologi-teknologi emerging seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence), teknologi awan (cloud), dan pembayaran seluler di Kamboja, membantu negara kerajaan ini meningkatkan level digitalnya dan mempromosikan transformasi digital,” ujarnya.
Lin Shiqiang, Presiden Kamar Dagang China di Kamboja, mengatakan China Unicom, Huawei, dan perusahaan lainnya memainkan peranan yang sangat penting dalam membangun kabel bawah laut Kamboja-China, memberikan dukungan kuat untuk integrasi dan konektivitas yang mendalam dari ekonomi digital kedua negara.
Joseph Matthews, profesor senior di Universitas Internasional BELTEI di Phnom Penh, menuturkan China menjadi pendukung besar bagi digitalisasi Kamboja, secara bertahap mengubah sistem Kamboja saat ini menjadi digitalisasi. “China memiliki sebuah kebijakan. Mereka berbagi kekayaan dan teknologi mereka dengan negara-negara dan sahabat mereka seperti Kamboja,” ujarnya