Film The Boy with Moving Image Masuk Bioskop Tahun Depan

Berita Baru, Film – Satu lagi film karya anak bangsa yang layak buat kamu tonton dan maknai. The Boy with Moving Image karya sutradara Roufy Nasution ini dibuat dengan kerja sama Langikula Pictures, Aksa Bumi Langit, dan Cinemora Pictures. Satu faktor yang khas dari film ini adalah bahwa teknik pembuatannya menggunakan ‘guerilla filmmaking’, dimana prosesnya menggunakan peralatan dan budget seadanya.

Produser film ini, Anggi Frisca, merupakan seorang sineas perempuan yang sebelumnya turut menggarap Night Bus, Sekala Niskala, dan Imperfect. Awal Desember ini, Anggi menyutradarai film Nona yang didistribusikan melalui Disney+ Hotstar.

Cerita film The Boy with Moving Image dimulai ketika sutradara muda bernama Vaiyang (Hafidz Auilia) tengah mencari lokasi syuting film yang sedang ia kerjakan. Kawannya merekomendasikan sebuah rumah tua yang ditinggali oleh perempuan muda, Ning (Nithalie Louisza). Ning mengizinkan Vaiyang menggunakan rumahnya untuk syuting. Namun dengan satu syarat yang tak pernah Vaiyang sangka: Vaiyang harus menemaninya di rumah itu hingga kematian yang ia tunggu datang menjemput.

Vaiyang menerima persyaratan itu. Ia membutuhkan rumah Ning, sekaligus mulai penasaran dengan latar belakang gadis itu.

The Boy with Moving Image menerima pujian karena dianggap menginspirasi sineas muda bahwa limitasi yang dimiliki tidak lantas harus mematahkan keinginan untuk berkarya. Premis ceritanya pun disebut unik.

Namun bukan berarti tanpa kritik, karena film ini dianggap menyuguhkan dialog yang membosankan. Penokohan karakter juga kurang maksimal sehingga tak bisa seratus persen dinikmati.

Sebelumnya film ini memang sudah pernah tayang di JAFF-Netpac 2020. Namun bagi kamu yang ketinggalan belum menonton dan penasaran dengan ceritanya, bersiaplah menonton di bioskop tahun depan dan buktikan sendiri: apakah film ini memang seunik premisnya. Oke?