FIFA dan UEFA Dukung Pemain yang Protes Kematian George Floyd
Berita Baru, Jakarta — Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden UEFA Aleksander Ceferin kompak memberikan dukungan, sekaligus mnegaskan kepada pemain, bahwa mereka tidak akan diberikan sanksi jika melakukan aksi protes melawan rasisme.
Matinya pria berkulit hitam, George Floyd, saat ditangani kepolisian di Amerika Serikat memicu kemarahan dan gelombang protes di 30 kota dan 16 negara bagian Negeri Paman Sam itu.
Sejumlah atlet, termasuk pesepak bola, pun ikutan melayangkan suaranya. Seperti yang dilakukan penyerang Borussia Dortmund Jadon Sancho saat timnya mengalahkan Paderborn 6-1, Minggu (31/5).
Pada laga itu, dia memanfaatkan momen selebrasi golnya untuk menggaungkan keadilan untuk Floyd. Pemain asal Inggris itu menunjukkan kaus dalamnya yang bertuliskan “Keadilan untuk Floyd.”
Atas tindakannya itu, Sancho diganjar kartu kuning oleh wasit. Bahkan, kabarnya Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) bisa menjatuhi sanksi lebih berat kepadanya. Sebab DFB melarang setiap pemain untuk memperlihatkan pesan apapun sepanjang pertandingan.
DFB juga kabarnya memeriksa aksi yang juga dilakukan sejumlah pemain Bundesliga lainnya pada akhir pekan lalu, seperti Marcus Thuram dan juga Achraf Hakimi.
Menanggapi hal itu, FIFA sudah meminta agar federasi, seperti DFB, bisa bijak dalam mengambil keputusan. Infantino bahkan menegaskan pemain seperti Sancho tidak seharusnya mendapat hukuman.
“Untuk menghindari keraguan, aksi yang baru-baru ini ditunjukkan para pemain Bundesliga layak mendapat tepuk tangan, bukan malah mendapat hukuman,” ucap Infantino, sebagaimana dikutip Daily Mail.
Hal serupa juga disuarakan Ceferin. Menurutnya, aksi yang dilakukan para pemain Bundesliga itu sudah sejalan dengan kampanye antirasisme yang tengah digalakkan sepak bola dunia.
“Sepak bola adalah olahraga yang mendorong toleransi dan keadilan. Hal ini merupakan nilai yang sama ketika menunjukkan solidaritas kepada George Floyd,” tutur Ceferin.
“Jika seorang pemain di kompetisi kami menunjukkan pesan atau aksi yang meminta kesetaraan manusia, maka itu sejalan dengan kebijakan UEFA melawan rasisme,” tutup Caferin dalam dukungannya.