Evello Deteksi Perhatian Publik Soal Hepatitis Akut Meningkat

Berita Baru, Jakarta – Penyakit Hepatitis Akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

“Evello mendeteksi jika perhatian masyarakat Indonesia pada isu hepatitis akut mulai meningkat di media sosial. Peningkatan itu terdeteksi melalui pantauan di jejaring Youtube, Instagram dan Tiktok,” kata Founder Evello Dudy Rudianto kepada Beritabaru.co, Jumat (6/5).

Dudy mengungkapkan bahwa di Youtube video-video yang menayangkan informasi tentang hepatitis akut mulai ramai ditonton masyarakat Indonesia. Jumlah tayang di jejaring milik Google ini terpantau mencapai 275 ribu kali ditonton. 

“Adapun jumlah interaksi mencapai 4 ribu likes dengan percakapan sebanyak 2 ribu lebih komentar,” terangnya.

Dalam Instagram, lanjut Dudy, informasi mengenai hepatitis akut ini telah ditonton sebanyak 995 ribu kali tayang. Masyarakat mulai ramai berinteraksi melalui informasi yang disebar oleh akun-akun berpengikut besar sebanyak 689 ribu likes.

“Sementara jumlah percakapan mencapai 22 ribu lebih komentar,” jelasnya.

Di jejaring Tiktok, informasi mengenai hepatitis akut lebih ramai menarik penggunanya. Video-video dengan tema hepatitis akut telah ditonton sebanyak 2,1 juta kali tayang. Walau lebih kecil dibandingkan Instagram, interaksi warga tiktok mencapai 64 ribu Diggs dengan percakapan sebanyak 2 ribu komentar. 

Dudy mengatakan, Evello memperkirakan informasi hepatitis akut ini akan makin banyak menjangkau khalayak Indonesia mengingat terdapat 18 ribu video telah dibagikan melalui Tiktok. 

“Persebaran video melalui Tiktok menjangkau beragam kanal termasuk ke grup-grup WhatsApp,” tuturnya.

Dudy memandang, sudah selayaknya pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI mengaktifkan layanan komunikasi krisis, mengingat tingginya animo publik tentang Hepatitis Akut.

“Hasil deteksi Evello terhadap perilaku publik menunjukkan skor Analytical 83%. Ini berarti kecenderungan rasa ingin tahu publik sangat besar,” pungkas Dudy.