Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PLTB

ESDM Targetkan Tambahan Kapasitas PLTB Sebesar 5 GW pada 2030



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target peningkatan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 5 GW hingga tahun 2030. Target tersebut diatur dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2035 dan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), yang saat ini tengah disusun oleh pemerintah dan PT PLN (Persero).

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi angin. “RUKN saat ini sedang dibahas, dan selanjutnya akan disusun RUPTL yang baru dengan target 5 GW dari tenaga angin hingga 2030,” ujar Eniya dalam keterangan resmi pada Jumat, 27 September 2024.

Eniya menambahkan, potensi energi angin di Indonesia merupakan yang terbesar kedua setelah energi surya. Selain sebagai sumber energi, PLTB juga dapat menjadi daya tarik wisata, mirip dengan yang terjadi di Eropa, khususnya di Belanda. “Potensi angin kita juga terletak di kawasan wisata, seperti di Indonesia Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan wilayah timur serta selatan Jawa,” jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi angin di Indonesia mencapai 154,6 GW, dengan rincian 60,4 GW untuk angin darat (onshore) dan 94,2 GW untuk angin lepas pantai (offshore). Wilayah Indonesia timur, meliputi Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, menyumbang sekitar 40 persen dari total potensi nasional.

Namun, hingga saat ini, kapasitas terpasang PLTB di Indonesia masih tergolong kecil, yakni hanya 152,3 MW. Pemerintah menargetkan peningkatan signifikan dengan kapasitas PLTB terpasang mencapai 37 GW pada tahun 2060. Oleh karena itu, Eniya menegaskan pentingnya kerja sama internasional untuk mendorong pengelolaan investasi di sektor tenaga listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya tenaga angin.

“Saya berterima kasih atas dukungan dari UNOPS dalam memberikan rekomendasi strategis yang membantu percepatan pengembangan energi angin di Indonesia,” ungkap Eniya, mengapresiasi kolaborasi Kementerian ESDM dengan Energy Transition Partnership-United Nations Office for Project Services (ETP-UNOPS).

Potensi besar tenaga angin di Indonesia ini diharapkan mampu mendukung transisi energi menuju penggunaan sumber-sumber energi yang lebih ramah lingkungan, sekaligus berkontribusi pada pencapaian target nasional energi terbarukan di masa depan.