Eratkan Persaudaraan, PCNU se-DKI Jakarta Kumpul Bahas Normal Baru di Jakarta
Berita Baru, Jakarta – Pemerintah DKI Jakarta telah memutuskan Pembatasa Sosial Besekala Besar (PSBB) Transisi dalam penerapan pola hidup baru di tengah pandemi Covid-19 awal bulan Juni kemarin.
Menyikapi hal tersebut Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) DKI Jakarta menyampaikan, Pemerintah Daerah perlu menyiapkan sosialisasi secara tepat kepada masyarakat agar menjaga diri dan lingkungan sekitar.
“Fase normal baru yang juga diberlakukan di Indonesia harus mengutamakan kemaslahatan umat. Selain itu perlu pertimbangan yang matang agar tidak menjadi seperti dua sisi mata pisau yang merugikan negara dan rakyat sehingga yang terjangkit Covid semakin naik,” kata Ketua PCNU Jakarta Pusat, Gus Syaifuddin dalam pertemuan singkat bersama para ketua PCNU Se-DKI Jakarta di Kantor PCNU Jakarta Pusat, Minggu (7/6).
Ia menegaskan, kebijakan normal baru perlu pengawasan dan bantuan aparat serta kesadaran masyarakat akan bahaya virus korona (Covid-19).
Selanjutnya, Ketua PCNU Jakarta Timur, KH Fatonah mengatakan pemerintah harus lebih serius dalam menangani warga yang terdampak Covid-19. Selain korban, warga masyarakat lainnya pun harus diperhatikan.
“Dalam melayani masyarakat, NU selalu siap membantu pemerintah dalam mensejahterakan warga, terutama dalam hal ekonomi,” terangnya.
Pengasuh Yayasan Al-Wathoniyah 10 Cakung ini menambahkan, menuju era normal baru ini ia mengajak masyarakat untuk patuh terhadap arahan pemerintah, terutama dalam ibadah di masjid dan mushola.
“Mari kita pakai masker, bawa sajadah sendiri, jaga shaf kita dengan berjarak, dan cuci tangan sebelum masuk masjid,” ajaknya.
Adapun, Ketua PCNU Jakarta Utara, KH Agus Muslim mengatakan menjalani kehidupan normal baru bukan hal yang mudah.
“Kita harus terbiasa dengan penutup wajah atau masker, menjaga jarak dan cuci tangan. Namun semua itu mari kita lakukan dengan ikhlas dan sabar diiringi dengan doa kepada Allah, agar virus wabah ini cepat hilang dari bumi tercinta ini,” katanya.
Kiyai Agus menambahkan sektor ekonomi dan kesehatan perlu menjadi prioritas utama dalam kebijakan normal baru ini. Para warga diajak bangkit dalam hal ekonomi dengan tetap menjaga protokol kesehatan. [Farhan].