Ekspor Perdana, Jeruk Nipis Kebonagung Gresik Tembus Pasar Malaysia dan Singapura
Berita Baru, Gresik – Jeruk nipis hasil panen para petani Desa Kebonagung, Kecamatan Ujungpangkah mulai masuk pasar mancanegara. Pelepasan ekspor perdana dengan tujuan Malaysia dan Singapura dihadiri langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di balai desa setempat, Rabu (02/02).
Menurut Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, branding jeruk nipis dapat meningkatkan imunitas di Masa pandemi Covid-19 harus diangkat dalam rangka mengangkat hasil perkebunan jeruk nipis di wilayah Gresik Pantura.
“Dengan terus berkolaborasi dengan Dinas dan Pihak terkait dalam hal ini Diskoperindag, Dinas Pertanian, Bea dan Cukai Gresik bahkan juga bersinergi dengan para Atase perdagangan yang ada di berbagai negara yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gresik, untuk memacu percepatan pemulihan ekonomi daerah sekaligus merealisasi dan mewujudkan Program Nawa Karsa Gresik Baru,” kata Bupati Gus Yani.
Desa Kebonagung, sambung Bupati Gus Yani, memiliki potensi jeruk nipis sangat luar biasa, lahan kebun jeruk nipis seluas 450 hektare, menghasilkan rata-rata per hektare sebanyak 2 sampai 3 ton buah jeruk nipis per bulan, dan diapanen setiap bulan.
“Dengan kapasitas yang besar ini, perlu adanya strategi pengembangan salah satunya adalah jangkauan pasar tidak hanya di lokal akan tetapi hingga ke pasar luar negeri, dengan pendampingan terus menerus dan berkelanjutan serta selalu aktif berkomunikasi dengan para Atase untuk diberikan kesempatan promosi dan berlanjut sampai mendapatkan Buyer di Singapore dan Malaysia,” terangnya.
Dengan demikian, para pelaku usaha perlu kesiapan, ketangguhan dan semangat. Demikian juga dengan masing-masing Dinas terkait diharapkan terus meningkatkan fasilitas kemudahan yang diperlukan oleh UMKM, baik pada sisi peningkatan kualitas produk, Kuantitas dan Fasilitasi akses pasar.
Selain pengembangan pada sisi pemasaran, pemerintah juga akan fokus pemberdayaan potensi kapasitas yang besar dari hasil komoditas jeruk nipis Desa Kebonagung. Sehingga masyarakat bisa mengembangkan atau mengolah jeruk nipis menjadi produk olahan yang bernilai Ekonomis lebih tinggi, seperti diolah menjadi produk olahan minuman baik berbentuk cair, ekstrak, serbuk instans, atau diolah menjadi produk sabuk, kosmetik dan lain sebagainya.
“Ini merupakan Koperasi yang telah didirikan di Desa Kebonagung dengan nama terdaftar pada Kemenkumham sebagai koperasi produksi “Super Lime Kebonagung” dengan nomor badan hukum AHU-0013056.AH01.26 tahun 2021 dapat diberdayakan sebagai koperasi produksi olahan berbasis jeruk nipis,” tukasnya.
Bupati Gus Yani lantas menjelaskan, selain sebagai solusi melimpahnya produksi jeruk nipis, koperasi dapat berkontribusi mengurangi pengangguran, sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga desa khususnya masyarakat Gresik umumnya.
Menurut Bupati Gus Yani, adanya Koperasi yang sudah dibentuk Pemerintah Desa Kebon Agung agar untuk terus menawarkan produk untuk terus membaca peluang dan terus Fokus dalam perkembangan pasar dan Para Petani Fokus dalam menjaga kualitas pertanian.
Ia mengajak semua pihak bergerak bersama UMKM Gresik untuk terus semangat menembus pasar luar negeri dan mudah mudahan Koperasi Super Lime ini menjadikan Kebonagung menjadi Desa Devisa atas Produk Perkebunan.
Sementara itu, Kasi Kepabeanan dan Cukai V KPP Bea Cukai Gresik, Eko Rudi Hartono mengungkapkan, koperasi yang sudah dibentuk oleh Pemdes Kebonagung diharapkan berani melakukan ekspor sendiri.
“Bea Cukai, Diskoperindag dengan Asosiasi Gading Emas akan selalu siap berkolaborasi untuk meningkatkan Ekspor Jeruk Nipis hasil perkebunan Desa Kebonagung,” ucap Eko.
“Bea Cukai Gresik saat ini mendapatkan penilaian dari Kemenpan RB predikat atas Outcome hasil Kolaborasi serta Kementerian keuangan melalui dirjen Bea dan Cukai mendorong kami untuk membikin Desa Devisa dan Alhamdulillah Kabupaten Gresik sudah mempunyai itu,” imbuhnya.
Gayung bersambut, Anggota Komisi III DPRD Gresik, Mustajab sangat mengapresiasi pemerintah Desa Kebonagung yang mengawali ekspor hasil perkebunan melalui koperasinya.
“DPRD Gresik akan selalu bersinergi dan mendukung Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Gresik dalam mensejahterakan dan meningkatkan Ekonomi UMKM untuk percepatan pemulihan ekonomi,” tuturnya.
Kepala Desa Kebonagung Lubis Farisman menyampaikan, di awal pandemi tahun 2020 kondisi pertanian di Kebonagung sangat memprihatinkan terhadap petani, dimana harga jeruk nipis terendah dengan harga 700 rupiah per kilogram.
“Dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pertanian dan Diskoperindag Desa Kebonagung dapat membentuk Koperasi Super Lime dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat dan Alhamdulillah saat ini bisa Melaksanakan Launching Perdana UMKM Jeruk Nipis,” tandasnya.
Turut hadir pula dalam acara tersebut, Asisten I Suyono, Kasi Kepabeanan dan Cukai V KPP Bea Cukai Gresik Eko Rudi Hartono, Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito, Kadiskoperindag Agus Budiono, Kabag Prokopim Gunawan Purna Atmaja, Camat Ujung Pangkah Arifin.