Ekonomi Digital Indonesia Terus Berkembang Pesat
Berita Baru, Jakarta – Diskusi Publik “Evaluasi dan Perspektif Ekonomi Perempuan terhadap Perekonomian Nasional” yang digelar oleh Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) membahas sejumlah isu yang dihadapi ekonomi Indonesia pada Kamis (28/12/2023).
Eisha Maghfiruha Rachbini, Kepala Center of Digital Economy and SMEs INDEF, mengungkapkan perkembangan ekonomi digital Indonesia sangat mengesankan. Nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2023 diprediksi akan tumbuh sebesar 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Proyeksi Gross Merchandise Value (GMV) Indonesia juga diperkirakan mencapai $82 miliar, yang menjadikannya kontributor terbesar di antara negara-negara ASEAN-6.
“Sayangnya, meskipun perkembangan ekonomi digital Indonesia begitu pesat, masih terjadi “Winter Tech” pada tahun 2023 ini. Investasi dan pendanaan, terutama di kawasan ASEAN dan sektor E-Commerce, mengalami penurunan,” tutur Eisha.
Menurut Eisha, hal ini menjadi perhatian karena UMKM di Indonesia telah mendominasi sektor perdagangan dan retail dengan porsi sebesar 63% dari total jumlah unit usaha UMKM. Perkembangan ekonomi digital yang pesat pada sektor perdagangan online atau e-commerce memberikan manfaat yang besar bagi UMKM di sektor tersebut melalui penggunaan platform ekonomi digital.
“Dari jumlah UMKM sebanyak 64,5 juta di Indonesia, sekitar 22 juta di antaranya merupakan UMKM digital atau sekitar 33,6%. Volume transaksi e-commerce pada tahun ini mencapai Rp3,48 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp476,3 triliun, meningkat sebesar 18,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, UMKM digital ditargetkan akan mencapai 30 juta,” jelasnya.
Untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM, menurut Eisha inklusi keuangan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Akses keuangan yang memadai dapat mendorong UMKM untuk melakukan kegiatan ekonomi produktif yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Namun, alokasi pembiayaan sektor perbankan ke UMKM Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain.
“Dalam beberapa tahun mendatang, diperkirakan jasa keuangan digital akan tumbuh dengan cepat, dengan nilai transaksi mencapai 451 miliar dolar AS pada tahun 2025, dibandingkan dengan 275,4 miliar dolar AS pada tahun 2022,” tuturnya.
Namun, Eisha mengungkapkan masih terdapat tantangan dalam bentuk ketimpangan digital antar wilayah di Indonesia, serta ketimpangan akses dan penggunaan infrastruktur digital antara UMKM dan usaha besar. Data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan bahwa nilai Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP TIK) tertinggi berada di DKI Jakarta dengan skor 7,64, sementara terendah di Papua dengan skor 3,22 pada tahun 2022. Selisih antara kedua wilayah tersebut mencapai 4,42. Akses internet juga masih berbeda antara perkotaan (90,9%) dan pedesaan (82%) pada tahun 2022.
Untuk mengatasi tantangan ini, Eisha memberikan rekomendas, diantaranta. Pertama, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi ketimpangan digital UMKM dengan meningkatkan akses infrastruktur digital dan konektivitas digital yang merata di seluruh wilayah Indonesia, baik di wilayah perkotaan maupun wilayah terpencil. Kedua, diperlukan peningkatan kecakapan dan literasi digital UMKM dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan digital bagi para pelaku UMKM.
“Ketiga, penting untuk mendorong formalitas dan legalitas UMKM sebagai usaha sektor formal. Keempat, perlu dilakukan penguatan dan edukasi tentang literasi keuangan bagi UMKM, mengingat pentingnya akses keuangan dan inklusi keuangan dalam mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia. Terakhir, kolaborasi yang sinergis antara kelembagaan pemerintah, sektor swasta, perusahaan UMKM, usaha besar, dan akademisi juga penting untuk membangun ekosistem ekonomi digital Indonesia, sehingga UMKM dapat menjadi bagian yang aktif dalam ekonomi digital. Selain itu, kepastian regulasi yang menciptakan persaingan usaha yang sehat, kondusif, dan adil dalam ekosistem ekonomi digital juga sangat penting,” pungkasnya.