Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ekonom INDEF Minta Pemerintah Daerah Redefinisi Kebutuhan Pangan Lokal
Ilustrasi ketersediaan pangan (foto: Istimewa)

Ekonom INDEF Minta Pemerintah Daerah Redefinisi Kebutuhan Pangan Lokal



Berita Baru, Jakarta – Ekonom Senior INDEF, Aviliani mendorong pemerintah daerah untuk lebih memahami dan meredefinisi kebutuhan pangan di wilayah mereka masing-masing. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan bahan pokok, sekaligus mengoptimalkan kebijakan pusat dalam hal pasokan dan permintaan.

Dalam pandangannya, Aviliani menyatakan bahwa pendekatan yang seragam terhadap kebutuhan pangan di seluruh daerah tidak selalu efektif. “Karena dengan disamaratakan ini, belum tentu dibutuhkan oleh semua daerah,” ujar Aviliani. dalam keterangannya yang dikutip Kamis (7/3/2024).

Menurutnya, perbedaan kebutuhan pangan setiap daerah dipengaruhi oleh faktor permintaan (demand) dan pasokan (supply). Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah untuk dapat membaca kebutuhan masyarakat dan mengelola suplai pangan secara optimal.

“Harus mendefinisikan kembali nantinya tugas pemerintah daerah tidak hanya mengentaskan kemiskinan, tetapi juga bagaimana menstabilisasi pangan. Khususnya, pangan pokok yang ditetapkan, entah itu mau sembilan bahan pokok atau lima bahan pokok,” kata Aviliani.

Aviliani menekankan bahwa menjaga stabilitas pangan bukan hanya tanggung jawab sosial, melainkan juga kewajiban pemerintah daerah. Ketersediaan pangan di tingkat lokal harus dielola dengan baik untuk mencegah kemungkinan kelangkaan atau lonjakan harga.

Dalam mengatasi kekurangan pangan, Aviliani menyarankan kerja sama antardaerah sebagai solusi yang dapat diterapkan. “Beberapa pemerintah daerah yang fokus pada keseimbangan antara suplai dan permintaan pangan cenderung mampu menjaga inflasi,” ungkapnya.

Aviliani menyoroti kesadaran terhadap kesejahteraan petani dan perlu adanya redefinisi kebijakan ketersediaan bahan pokok di tingkat daerah. “Kita kan butuh waktu kalau impor, ketika kita butuh waktu, kita menunggu panen panen juga lama, sementara kita harus menjaga ketersediaan pangan agar harga harga tidak naik, jika tidak maka inflasi akan semakin tinggi,” tambahnya.