Dukung Gus Haris Ra Fahmi, Relawan Prisma: Ada Dua Gagasan Besar Anak Muda Probolinggo
Berita Baru, Probolinggo – Hajatan demokrasi lima tahun di Kabupaten Probolinggo semakin dekat. Pelbagai dinamika terus bergeliat. Dukungan-dukungan terus mengalir ke masing-masing pasangan calon.
Terbaru, pemuda-pemudi di Probolinggo tergabung dalam Relawan Pemuda Gus Haris-Ra Fahmi (Prisma). Mereka memutuskan mendukung pasangan dengan tagline SAE.
Achmad Syaifuddin, Ketua Relawan Prisma mengaku forum tersebut dibentuk sebagai respon untuk mewadahi keresahan-keresahan pemuda yang masih gamang menentukan pilihan di Pilkada 2024.
“Motivasi itu lahir dari anak muda yang berawal dari tongkrongan-togkrongan kecil yang terdiri dari anak-anak di pedesaan dan anak motor,” ungkap pria yang juga mantan kordinator Aliansi Bem Probolinggo Raya itu.
Ia menyebutkan bahwa ada dua gagasan besar yang menjadi fokus Prisma. Pertama adalah sektor ketenagakerjaan. Kedua adalah kualitas pendidikan.
Pria yang akrab disapa Apud itu menyitir data yang menyebutkan pada tabun 2024 Kabupaten Probolinggo sebagai daerah termiskin nomor empat di Jawa Timur. Kondisi tersebut menjadi salah satu musabab peningkatan angka pengangguran dan pendidikan yang rendah.
Lebih-lebih, kata Apud, pada tahun 2023 jumlah pengangguran di Kabupaten Probolinggo mencapai 20.647 orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja mencapai 638.050. Sarjana Ekonomi Universitas Nurul Jadid itu menambahkan, angka-angka tersebut menjadi penyebab merosotnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Probolinggo.
“Dengan angka 70,36%, pun di urutan 33 di Jawa Timur dengan IPM rendah setelah Kabupaten Jember. SDM itu diasah melalui dunia pendidikan. Sementara indeks pendidikan di Kabupaten Probolinggo masih rendah. Sehingga kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Probolinggo sangat rendah,” ungkapnya.
Guna menyampaikan aspirasi dan harapan-harapan anak muda itu, Relawan Prisma menggelar acara Desak SAE, Jumat (01/11/2024). Forum itu, kata Apud, dilaksanakan untuk menguji keseriusan dan keberpihakan pasangan Gus Haris dan Ra Fahmi kepada anak muda.
“Alasan desak sae adalah menguji gagasan beliau terkair dua sektor itu. Sektor ketenagakerjaan dan pendidikan. Di sektor pendidikan tidak hanya bicara pendidikan yang rendah tapi juga kualitas pendidikan itu yang harus kita pertanyakan dan kita dengar,” jelasnya.
Apud menyebutkan bahwa respon anak muda cukup antusias. Ia tak menyangka pemuda yang hadir dalam kegiatan itu sangat membludak. Kata Apud, itu membuktikan bahwa masih banyak keresahan-keresahan yang ingin anak-anak muda sampaikan.
“Harapan ketika pasangan SAE terpilih, ya, berpihak ke anak muda. Dan meningkatkan SDM dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. Apalagi pasangan ini sudah menyiapkan 10.000 beasiswa dan juga harapan kami bagaimana angka pengangguran itu diatasi. Selain itu, kualitas dari SDM anak muda. Jika SDM sudah tinggi maka secara tidak langsung pengangguran akan semakin berkurang. Sebab setiap anak muda akan memiliki soft skill,” jelas aktivis asal Paiton itu.
Di samping itu, Apud mempertegas bahwa keberadaan Relawan Prisma bukan sekadar untuk memenangkan pasangan Gus Haris dan Ra Fahmi. Namun, kata Apud, juga untuk mengontrol dan mengawasi pelbagai kebijakan. Lebih-lebih dua sektor tersebut.
“Nanti kita akan melakukan pengawalan kebijakan terkiat dua sektor tersebut. Kami juga pertegas, kami akan berlipat ganda dan saling rangkul merangkul mengecek sejauh mana kinerja pasangan Gus Haris dan Ra Fahmi,” ujarnya.