Dosen UM Kembangkan Wirausaha Digital Berbasis Pengelolaan Sampah
Berita Baru, Malang – Lingkungan yang bersih merupakan lingkungan yang dapat dikatakan sebagai lingkungan yang layak huni untuk masyarakat. Namun, pada kenyataannya saat ini kesadaran akan kebersihan lingkungan itu sendiri yang terus menurun dalam kehidupan masyarakat. Tumpukan sampah yang ada di Kota Malang juga masih tergolong tinggi di beberapa daerah seperti di Kecamatan Sukun. Didukung dengan banyaknya anak usia sekolah dasar di tempat tersebut maka diperlukannya sebuah upaya pemberdayaan sejak dini untuk membiasakan hidup dalam lingkungan yang bersih.
Salah satu upaya dalam menjaga lingkungan yang bersih tersebut dengan cara mendaur ulang sampah plastik (recycle) menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai jual. Selain dalam upaya menjaga lingkungan bersih produk yang diharapkan mampu menambah pendapatan masyarakat dengan cara menjual produk daur ulang yang telah dibuat pada platform digital.
Melihat dengan keadaan yang sedemikian rupa salah satu cara yang dapat dilakukan adalah pemberdayaan digital entrepreneurship pada anak usia sekolah dan anak komunitas yang berbasis recycle sampah plastik untuk dijadikan sebagai produk home decoration. Sebagaimana yang dilakukan oleh tim pengabdian dosen departemen Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, hari Minggu, 24 Juli 2022.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari implementasi tridarma perguruan tinggi, sehingga setiap sivitas akademika UM tidak hanya berada di dalam kampus tetapi juga harus bisa berbaur dan mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat, terang Abd. Mu’id Aris Shofa, ketua pelaksana pengabdian. Program tersebut dilaksanakan di Gubuk SELI (Sekolah Kali) yang bertempat di Kelurahan Mergan Kecamatan Sukun tepatnya di Jl. Ir. Rais No. 23 Kota Malang. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini yaitu anak usia sekolah dasar yang berada di sekitar daerah tersebut. Selain itu dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan komunitas AMR (Anak Merdeka).
Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Optimalisasi Pemberdayaan Digital Entrepreneurship Berbasis Recycle Sampah Plastik Menjadi Produk Home Decoration”.
“Kenapa anak – anak menjadi sasaran yang utama dalam pelaksanaan program ini dikarenakan perlunya pembiasaan sejak dini agar bisa terbiasa untuk berpikir terampil serta mengikuti dari pola perkembangan teknologi digital.” Terang Mifdal Zusron Al Faqi selaku anggota tim pengabdian kepada masyarakat.
Dalam kegiatan ini nantinya juga akan didatangkan pemateri untuk menjelaskan tentang cara untuk melakukan daur ulang sampah plastik. Serta juga pemateri yang akan memaparkan materi tentang digital entrepeneurship.
Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan menjadi salah satu program yang bisa memberi dampak baik bagi bangsa dan negara yang khususnya untuk meningkatkan rasa peduli kepada lingkungan dan melek digital yang ditanamkan sejak usia dini. (Ris/Muiz)