Dirjen Bea Cukai Buka Suara Soal Endorse Tiktoker
Berita Baru, Jakarta – Bima Yudho, seorang TikToker, mengungkapkan bahwa ia menerima tawaran endorse dari sebuah agensi terkait kerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Tanggapan ini ia sampaikan melalui unggahan di akun TikTok pribadinya, @awbimax.
Dalam unggahannya, Bima memperlihatkan tangkapan layar pesan WhatsApp yang ia terima dari seseorang yang mengaku dari agensi tersebut. Tawaran tersebut bukan hanya sebagai buzzer, melainkan sebagai pandangan influencer terkait pengalaman mereka dengan Bea Cukai. Ia juga menyebutkan tarif bayaran sebesar Rp100 juta per video di TikTok.
“Karena nanti ini instansi bisa playing victim seolah-olah gue di sini nyebar hoax,” ujar Bima, menanggapi permintaan agensi untuk menghapus unggahannya.
Agensi tersebut kemudian meminta maaf atas tawaran yang diberikan kepada Bima. Namun, Bima menegaskan bahwa Bea Cukai tidak perlu meminta maaf.
Menanggapi hal ini, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC, Nirwala Dwi Heryanto, membantah adanya kontak atau tawaran kerja sama antara DJBC dan Bima.
Bea Cukai, kata Nirwala, tidak pernah meminta agensi tertentu untuk mengajak influencer seperti Bima bekerja sama. Menurutnya, kerja sama dengan beberapa influencer lain bertujuan untuk memaksimalkan jangkauan publisitas dan menyederhanakan informasi bagi masyarakat secara praktis.
“Layaknya organisasi lain yang memahami pentingnya peran media sosial dan influencer dalam membantu menyebarkan dan menyederhanakan informasi yang kami miliki, kami juga turut mengoptimalkan penggunaan fungsi-fungsi tersebut,” ujarnya.