Diduga Hina Jokowi, Rocky Gerung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Berita Baru, Jakarta – Seorang akademisi terkenal, Rocky Gerung, dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pelapornya adalah kelompok relawan pendukung Jokowi.
Laporan sebelumnya yang diajukan ke Bareskrim Polri pada Senin (31/7/2023) telah ditolak dan menjadi pengaduan masyarakat. Namun, pada hari yang sama, laporan serupa diterima oleh Polda Metro Jaya atas nama Relawan Indonesia Bersatu.
Laporan tersebut diterima dan didaftarkan dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA pada tanggal 31 Juli 2023. Pernyataan dari Rocky Gerung yang dianggap menghina Presiden Jokowi diutarakan dalam sebuah acara persiapan aksi akbar pada 10 Agustus 2023.
Berikut Pernyataan Rocky Gerung yang Dilaporkan
“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita.
Itu b******* yang t****. Kalau dia b******* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b******* t**** itu sekaligus b******* yang pengecut. Ajaib, b******* tapi pengecut,” ucap Rocky Gerung dalam potongan video selama 54 detik.
Respon PDIP
Mendengar pernyataan tersebut, PDIP sebagai partai yang menaungi Jokowi, mengecam ucapan Rocky yang dianggap sebagai penghinaan dan ujaran kebencian. PDIP mendesak Rocky Gerung untuk meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
“Apa yang dilakukan Saudara Rocky Gerung sudah masuk delik penghinaan terhadap presiden, dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik, dan bahkan sudah masuk ke kategori ujaran kebencian,” tegas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dikutip dari CNNIndonesia.com pada Selasa (1/8/2023).
Hasto menegaskan, PDI Perjuangan memprotes keras dan meminta Rocky Gerung untuk meminta maaf. Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu dipakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban.
Kata Rocky Gerung
Namun, Rocky Gerung menepis tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa dirinya hanya mengkritik kedudukan Jokowi sebagai presiden, bukan penghinaan. Rocky menganggap bahwa jabatan presiden hanyalah fungsi belaka dan menolak adanya personifikasi pada Presiden Jokowi.
“Besok saya pasti dipanggil polisi karena kemarin saya mengganggu pikiran Pak Jokowi yang lagi viral sekarang. Bagaimana mungkin saya dituduh menghina Presiden Jokowi?” ujar Rocky Gerung saat mengisi Dialog Akal Sehat bertajuk ‘Etika Politik Mematangkan Demokrasi Indonesia’ di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga dikutip dari CNNIndonesia.com.
Peristiwa ini menunjukkan bagaimana perbedaan pandangan politik dan pernyataan kontroversial dapat memicu polemik di tengah masyarakat, yang perlu ditangani dengan bijaksana dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.