Dampak Konflik Global Terhadap Ekonomi Indonesia
Berita Baru, Jakarta – Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) mengingatkan tentang potensi dampak konflik global terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kepala Center of Digital Economy and SMEs, INDEF, Eisha Maghfiruha Rachbini mengungkapkan bahwa perubahan terus-menerus dalam outlook pertumbuhan ekonomi global oleh IMF memperumit prospek ekonomi global.
Menurutnya, meskipun pertumbuhan ekonomi dunia direvisi beberapa kali, tetapi ketidakpastian terkait durasi konflik perang global membuat implementasinya sulit diprediksi.
“Indonesia, sempat stay di 5% moderat, namun ke depan harus berhati-hati diperkirakan tumbuh di bawah 5%. Dan nampaknya untuk tumbuh di 5% akan kesulitan,” kata Eisha Maghfiruha dalam sebuah diskusi Diskusi Publik INDEF bertajuk “Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global” pada Sabtu (20/4/2024).
Dia juga menyoroti dampak dari konflik Rusia-Ukraina dan perang Israel-Hamas dan Iran, yang berpotensi meningkatkan harga komoditas global, termasuk energi dan emas. Selain itu, risiko geopolitik lainnya termasuk ketegangan antara China dan AS dapat memengaruhi rantai pasok global, logistik, dan perekonomian domestik.
Maghfiruha juga menekankan pentingnya kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi, daya beli masyarakat, dan melindungi golongan bawah. Dia menyarankan pemerintah untuk mempertahankan kontrol inflasi dan memperhatikan sektor industri, terutama industri kecil menengah, dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Sementara itu, kebijakan perdagangan luar negeri juga harus ditujukan ke pasar yang tidak terpengaruh oleh konflik global. Langkah-langkah mitigasi diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari ketegangan global terhadap perekonomian Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan ini, Maghfiruha menegaskan peran penting Bank Indonesia dan pemerintah dalam menjaga stabilitas moneter dan kebijakan ekonomi yang tepat guna mendukung produktivitas industri.
Berita ini menyoroti peringatan INDEF tentang risiko yang dihadapi ekonomi Indonesia akibat konflik global, dan pentingnya tindakan yang tepat untuk menghadapinya.