Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

CPI 2021: Skor Australia, Kanada dan AS Turun Drastis dalam Satu Dekade

CPI 2021: Skor Australia, Kanada dan AS Turun Drastis dalam Satu Dekade



Berita Baru, Internasional – Transparency International (TI) resmi merilis hasil corruption perception index (CPI) tahun 2021 yang merupakan indeks komposit untuk mengukur persepsi korupsi sektor publik dari hasil survei terhadap 180 negara di dunia, pada 25 Januari 2022.

Dalam rilisnya TI menyebut tidak ada negara yang mendapat nilai sempurna, dan korupsi di negara-negara yang berada di puncak Indeks biasanya tidak terlalu mencolok.

Garis antara politik dan bisnis seringkali tetap kabur. Kontrol yang tidak memadai atas keuangan politik, dan lobi yang tidak jelas, bahkan terjadi di negara-negara dengan kinerja terbaik.

“CPI tidak menangkap isu-isu yang berkaitan dengan kerahasiaan keuangan dan pencucian uang, atau peran sektor swasta dalam membiarkan para koruptor menyembunyikan dan menikmati hasil kejahatan mereka dengan aman,” terang TI dikutip dari keterangan pers nya.

Di sisi lain TI juga menengarai adanya kemunduran kinerja pemberantasan korupsi di negara-negara besar, khususnya pada satu dekade terakhir, yaitu periode 2012 sampai 2021.

“Hasil CPI selama dekade terakhir menunjukkan bahwa negara-negara dengan skor tertinggi tidak banyak menunjukkan upaya mereka untuk melindungi integritas sektor publik mereka sendiri,” imbuh keterangan TI.

Dalam laporan CPI 2021, Australia mendapatkan skor 73, Kanada 74, dan Amerika Serikat (AS) 69. Ketiga negara tersebut mengalami penurunan secara signifikan selama dekade terakhir, masing-masing kehilangan 12 poin, 10 poin, dan 9 poin sejak 2012.

“Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, negara tersebut (baca: AS_red.) juga kehilangan posisinya di antara 25 negara dengan kinerja terbaik di CPI,” terang TI.

CPI 2021: Skor Australia, Kanada dan AS Turun Drastis dalam Satu Dekade

Kemunduran skor yang dialami ketiga negara tersebut, imbuh TI, bisa menjadi peringatan bagi mereka yang lengah karena terlalu berpuas diri.

“Hal itu dapat merugikan tidak hanya bagi upaya anti-korupsi global, tetapi juga bagi negara-negara lain yang saat ini memiliki skor tertinggi,” tukas TI.