Contoh Hard Skill dan Soft Skill
Berita Baru, Tips – Ketika mempertimbangkan karyawan baru, banyak perusahaan melihat terlebih dahulu untuk melihat apakah karyawan tersebut memiliki pengetahuan praktis untuk melakukan pekerjaan itu. Di sisi lain mereka akan melihat hard skill dan soft skill. Namun bagaimana contoh hard skill dan soft skill?
Apa itu hard skill?
Hard skill jauh lebih mudah diukur dan diukur. Ini adalah hal-hal yang secara khusus dilatih oleh karyawan, seperti tukang ledeng yang belajar memperbaiki keran yang bocor atau perawat yang belajar mengambil darah.
Melalui instruksi khusus dan coba-coba, keterampilan keras membentuk tulang punggung pekerjaan.
Apa saja contoh hard skill?
Keterampilan keras mencakup hal-hal yang dapat diuji atau diukur oleh pemberi kerja, seperti:
- Kemahiran dalam bahasa asing
- Penjualan
- Pemasaran afiliasi
- Kontrol inventaris
- Kemahiran bedah
- Analisis bisnis
- Komputasi awan
- Rantai Blok
- Kemahiran dalam pemrograman komputer tertentu
- Coding
- Pembukuan
- Manajemen arus kas
Daftar hard skill adalah selama jumlah profesi yang berbeda di dunia. Untuk karyawan baru dengan sedikit pengalaman praktis atau rekam jejak, ini dapat diukur dalam hal nilai tes dan gelar atau sertifikasi terbaru.
Apa itu soft skill?
Soft skill adalah keterampilan dan kemampuan yang jauh lebih sulit diukur dan sedikit lebih kabur untuk didefinisikan. Ini adalah keterampilan interpersonal yang membantu orang bergaul satu sama lain dan berkolaborasi.
Soft skill mencakup hal-hal seperti karakter, kemampuan untuk bekerja dalam tim, dan pemahaman dan partisipasi secara keseluruhan dalam budaya perusahaan Anda.
Karyawan yang baru memasuki dunia kerja atau beralih ke karir baru mungkin kesulitan dengan soft skill, terutama karena mereka berhubungan dengan sesama karyawan.
Apa saja contoh soft skill?
Meninjau berbagai contoh soft skill dapat membantu Anda lebih memahami konsep ini. LinkedIn melihat lima soft skill dan menghasilkan daftar ini yang dihasilkan oleh perekrut dan mereka yang berada di bidang SDM:
- Kreativitas
- Persuasi
- Kolaborasi
- Adaptasi
- Kecerdasan emosional
Dari keterampilan ini, kecerdasan emosional bisa dibilang yang paling sulit untuk diajarkan. Ini termasuk kemampuan seseorang untuk berempati dengan orang lain, mengatur perilaku mereka sendiri, dan mengembangkan kesadaran diri. Kecerdasan emosional juga menunjukkan tingkat motivasi intrinsik yang berkontribusi pada etos kerja yang kuat.
Contoh soft skill lainnya antara lain:
- Komunikasi
- Mendengarkan
- Ketepatan waktu
- Organisasi
- Teamwork
- Kemampuan untuk “membaca ruangan”
- Keleluasaan
- Kesabaran
- Manajemen waktu
- Multitasking
- Perhatian terhadap detail
- Tanggung jawab
- Pemikiran strategis
- Pemecahan masalah
- Pengambilan keputusan yang baik
- Resolusi konflik
- Inovasi
- Keterampilan sosial
- Kesadaran dan kepekaan budaya
Beberapa perekrut atau personel SDM mungkin mendefinisikan ini secara samar-samar sebagai “keterampilan orang”.