Cegah Stunting, BKBN Klaim Lele Gizinya Lebih Baik dari Daging Sapi
Berita Baru, Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus mendorong dan mengedukasi pencegahan stunting di Indonesia. Pasalnya, kasus stunting masih menjadi pekerjaan rumah di Tanah Air.
Salah satu penyebab stunting yakni masalah pemenuhan gizi pada ibu hamil dan bayi. Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebut masih banyak orang Indonesia yang salah pemikiran tentang gizi baik, utamanya terkait anggapan memenuhi kebutuhan protein hewani adalah hal mahal.
Padahal, menurut Hasto Wardoyo gizi baik tidak harus mahal. Pasalnya, harga daging sapi lebih mahal dibandingkan sayur-sayuran, atau makanan instan seperti mie dan makanan olahan. Ia menegaskan, khasiat ikan lele yang harganya jauh lebih murah sebenarnya amat baik, bahkan lebih baik dibandingkan daging sapi.
“Mindset tentang pola makan kita masih salah. Mereka masih menganggap bahwa daging ini mahal, ikan yang mahal lebih baik daripada ikan yang murah,” kata Hasto Wardoyo dalam acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan ‘Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting’, Kamis (16/2).
“Padahal lele saja jauh lebih baik daripada daging sapi yang harganya 120 ribu. Lele harganya 18 ribu untuk ibu hamil dan balita lebih bagus lele. Tapi orang-orang sering menurut saya gaya. Artinya kalau punya hajatan, kalau nggak daging disajikan nggak merasa keren,” sambung dr Hasto.
Diketahui, orang yang lahir dengan stunting bertubuh pendek dengan tingkat kecerdasan di bawah rata-rata. Di usia dewasa, orang tersebut lebih berisiko mengalami penyakit termasuk kardiovaskular.