Cabup-Cawabup Blitar Rijanto-Beky Tidak Berani Debat?
Berita Baru, Blitar – Debat publik kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar berlangsung ricuh.
Kericuhan ini terjadi saat pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Rini-Ghoni menyampaikan visi-misinya di sesi pertama.
Diberi waktu 4 menit oleh moderator, Rini-Ghoni tidak mendapati waktu yang sama untuk meyakinkan masyarakat lewat visi-misi yang dibawanya.
Kejadian yang merugikan paslon petahana ini diduga kuat karena saat penyampaian visi-misi, Rini membaca catatan yang ia bawa.
Sebenarnya hal ini sudah diklarifikasi oleh tim pemenangan paslon 02 beberapa waktu lalu. Keakuratan data dan informasi konkrit menjadi dua alasan kuat mengapa demikian.
Ghoni mencoba ambil alih mikrofone untuk melanjutkan penyampaian visi-misi yang belum selesai dengan tanpa membaca catatan.
Pun, tentunya dengan harapan pendukung Rijanto-Beky dapat kembali kondusif.
Sikap heroik Ghoni tetap tidak membuahkan hasil. Pendukung rival makin menjadi.
Tidak hanya pendukung, paslon Rijanto-Beky juga melakukan hal serupa.
Mereka memotong penyampaian visi-misi Rini-Ghoni, yang membuat situasi makin kacau.
“Interupsi moderator. cukup, cukup, cukup, sudah,” potong paslon Rojanto-Beky.
Padahal sudah jelas, tata tertib yang diberlakukan oleh KPU saat debat, paslon tidak boleh memotong pembicaraan paslon lain.
Moderator telah mengingatkan penonton dan peserta debat untuk tetap tenang.
“Kami mohon untuk tenang terlebih dahulu. Patuhi tata tertib yang sudah berlaku. Segala saran dan masukan, nanti akan kita akomodir. Jadi kami mohon untuk tetap tenang terlebih dahulu” tegas moderator.
Dari kejadian ini, publik dapat melihat sikap kedewasaan calon pemimpin Blitar saat dihadapkan dengan masalah.