Bukan Tahun Kelinci, Vietnam Sambut Imlek untuk Merayakan Tahun Kucing
Berita Baru, Internasional – Saat Cina, Jepang, dan negara-negara Asia Timur lainnya bersiap untuk merayakan awal Tahun Kelinci pada hari Minggu (22/1/23), masyarakat Vietnam akan menjadi pengecualian, karena mereka menyambut Tahun Kucing sebagai gantinya.
Tidak ada penjelasan resmi kapan dan mengapa orang Vietnam merayakan Tahun Kucing, bukan kelinci. Perbedaan lain yang lebih kecil dalam perayaan yang hampir identik dari siklus 12 tahun Zodiak Cina adalah adopsi kerbau di Vietnam di Tahun Kerbau.
Dilansir dari Reuters, Ngo Huong Giang, seorang peneliti budaya yang berbasis di Hanoi, mengatakan salah satu alasan untuk memilih kucing mungkin karena istilah untuk kelinci dalam sistem urutan astrologi Cina diucapkan “mao” dalam bahasa Mandarin, yang terdengar mirip dengan istilah Vietnam untuk kucing.
Memelihara kelinci ternyata juga tidak umum dilakukan oleh masyarakat di Vietnam. Yang pasti orang Vietnam tidak mau mengubah tradisi mereka.
“Kekuatannya tidak sama dengan kucing”, kata penduduk Hanoi, Ngo Quy Dung, tentang kelinci, sambil mencatat dengan bangga bahwa ia lahir 60 tahun lalu di Tahun Kucing.
Warga Hanoi lainnya, Nguyen Kim Chi, 64, setuju.
“Kucing itu terlihat lebih megah karena juga menyerupai harimau kecil,” katanya sambil memotret di samping patung kucing besar di Central Park di ibu kota.
Sebagaimana ornamen kelinci di negara lain yang menyambut perayaan Tahun Baru Imlek, patung kucing telah bermunculan di ruang publik di seluruh negeri menjelang perayaan tersebut. Berbagai hiasan kucing dan gadget yang dijual di warung pinggir jalan.
Beberapa kafe memelihara kucing mereka di gerai mereka untuk menarik pelanggan.
“Bagi kebanyakan orang Vietnam, kucing adalah teman keluarga yang tegas yang membantu melindungi tanaman dan makanan dari hewan pengerat, sekaligus mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan,” kata peneliti Giang.
Meski demikian, kucing masih bisa muncul dalam menu makanan di daerah pedesaan, meski pihak berwenang telah melarang praktik tersebut.