BPS Catat Harga Beras di 60 Kota Alami Kenaikan
Berita Baru, Jakarta – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan pihaknya mencatat terjadi kenaikan harga beras di sejumlah wilayah di Indonesia.
Menurut Pudji ada 60 kota yang mengalami kenaikan harga beras. Kenaikan harga beras paling tinggi terjadi di Luwuk, Sulawesi yaitu 25,44%. Kemudian diikuti di Maumere yang naik 7,86%.
“Harga beras di Yogyakarta juga naik 4,72%,” kata Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/4).
Selanjutnya, ia menyebutkan harga beras di Kota Palangka Raya juga naik 3,11%, Kota Bengkulu naik 2,82%, dan Manokwari 2,65%.
Sementara itu, ada beberapa kota yang mengalami penurunan harga beras seperti di Kota Mataram yang minus 8,5%, Kota Serang minus 4,72%, Lhokseumawe minus 2,42%, Merauke minus 0,29%, Kota Kotamobagu 1,42%, dan Banjarmasin 0,23%.
BPS juga melakukan survei harga produsen beras di penggilingan yang dilakukan pada 876 perusahaan penggilingan di 31 provinsi.
Pada Maret 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 11.681 per kg, turun sebesar 1,16% dibandingkan bulan sebelumnya.
“Untuk beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 11.122 per kg atau turun sebesar 1,58%, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 10.476 per kg atau naik sebesar 0,08%,” ujar Pudji.
Dibandingkan dengan Maret 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Maret 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik 19,36%, 19,29%, dan 15,61%.