Black Hole Berukuran 20 Juta Matahari Terdeteksi Berlari Melintasi Ruang Angkasa
Berita Baru, Jakarta – Astronomer menemukan black hole atau lubang hitam raksasa yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi melalui antariksa dan meninggalkan jejak bintang-bintang baru di belakangnya. Lubang hitam supermasif tersebut diduga terlempar dari galaksi asalnya dan bergerak ke ruang antarbintang, menurut penelitian yang dipublikasikan pada 6 April 2023 di The Astrophysical Journal Letters.
Lubang hitam tersebut ditemukan oleh para peneliti sebagai jejak cahaya terang saat mereka menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk mengamati galaksi kerdil RCP 28, yang terletak sekitar 7,5 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Pengamatan lanjutan menunjukkan bahwa jejak tersebut memiliki panjang lebih dari 200.000 tahun cahaya, sekitar dua kali lebar Bima Sakti, dan diduga terbuat dari gas terkompresi yang sedang membentuk bintang. Gas tersebut mengikuti lubang hitam yang diperkirakan memiliki massa 20 juta kali lipat dari massa Matahari dan bergerak menjauhi galaksi asalnya dengan kecepatan 3,5 juta mil per jam (5,6 juta km/jam), atau sekitar 4.500 kali kecepatan suara.
Menurut para peneliti, jejak tersebut menunjuk tepat ke pusat galaksi, tempat di mana biasanya terdapat lubang hitam supermasif. Para peneliti menyimpulkan bahwa jejak tersebut adalah lubang hitam supermasif yang terlempar dari galaksinya, meninggalkan jejak gas dan bintang-bintang baru di belakangnya.
Para peneliti mengungkapkan bahwa penjelasan terbaik yang sesuai dengan jejak tersebut adalah lubang hitam supermasif yang meledak melalui gas yang mengelilingi galaksinya sambil menekan gas tersebut cukup kuat untuk memicu pembentukan bintang di belakangnya.
Para astronom masih belum yakin seberapa umum lubang hitam raksasa semacam ini bergerak melalui ruang antarbintang. Namun, temuan tersebut memberikan bukti pengamatan pertama bahwa lubang hitam supermasif dapat terlempar dari galaksinya dan bergerak melintasi ruang antar bintang.
Selanjutnya, para astronom perlu mencari tahu bagaimana objek monster semacam itu bisa terlempar dari galaksinya. Mereka menduga bahwa lubang hitam raksasa terlempar karena interaksi tiga benda yang serupa dalam gravitasi, yaitu ketika tiga benda tersebut saling berinteraksi, tidak menghasilkan konfigurasi yang stabil tetapi biasanya membentuk biner dan melemparkan benda ketiga.
Para astronom masih membutuhkan pengamatan lanjutan dengan teleskop lain untuk menemukan bukti langsung dari lubang hitam pada ujung jejak yang misterius tersebut.