BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2020 Positif
Berita Baru, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun diklaim akan bergerak ke zona positif. Hal tersebut diakibatkan pertumbuhan ekonomi kuartal III lalu menunjukkan perbaikan kondisi dari kuartal sebelumnya yang negatif 5,32 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pihaknya sangat optimistis dan yakin ekonomi Indonesia pada tahun depan bisa tumbuh hingga 5 persen.
“Kenapa optimistis? Bagaimana ekonomi kita membaik di kuartal III dan kuartal IV. Insyaallah kuartal IV positif. Tahun depan 5 persen dan lima tahun ke depan 6 persen,” ujar Perry saat berbicara dalam Fintech Summit 2020, Rabu (11/11).
Perry menyampaikan bank sentral terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam rangka menjaga momentum pemulihan dan potensi terjadi pertumbuhan positif pada kuartal IV tersebut.
Ia mengaku bahwa BI akan berkomitmen mengarahkan seluruh kebijakannya untuk mendukung stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Moneter, fiskal, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK), dan reformasi struktural, akan mendukung bagaimana pertumbuhan ekonomi kita sehingga keseluruhan ekonomi akan baik,” jelasnya.
Selain itu, Perry juga mengatakan rasa optimisnya didasarkan pada masih tingginya konsumsi masyarakat. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya tren transaksi digital di Indonesia selama pandemi.
“Per Agustus 2020 mencapai Rp157,31 triliun. Angka tersebut mendekati total nilai transaksi marketplace di sepanjang tahun 2019 yang sebesar Rp 205,5 triliun,” katanya.
Sementara, lanjut Perry transaksi digital banking tercatat sebesar Rp17.214 triliun per Agustus 2020. Angka tersebut melampaui capaian keseluruhan 2017 yang sebesar Rp16.998 triliun serta mendekati capaian 2018 yang transaksinya sebesar Rp21.859,5 triliun.
Sementara di tahun lalu, total transaksi digital banking mencapai Rp26.638 triliun dan tahun ini diperkirakan mencapai Rp33.967 triliun.
Ada pula transaksi uang elektronik yang mencapai sebesar Rp127 triliun pada Agustus lalu. Jumlah tersebut melampaui transaksi 2017 dan 2018 yang sebesar Rp12,4 triliun dan Rp47,2 triliun serta mendekati total transaksi 2019 yang mencapai Rp145,2 triliun. Sedangkan tahun ini, diperkirakan total transaksi uang elektronik mencapai Rp196,9 triliun.