Berkat Program Makmur dan Agro Solution Petrokimia Gresik, 30 Ribu Lebih Petani Sejahtera
Berita Baru, Gresik – Petrokimia Gresik terus meneguhkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Melalui program Agro Solution dan Makmur, perusahaan anggota holding Pupuk Indonesia ini berhasil mendongkrak kesejahteraan 31.113 petani sepanjang tahun 2022.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan, program Agro Solution dimulai tahun 2021 di saat kondisi ekonomi Indonesia mengalami kontraksi akibat pandemi. Kemudian diperkuat dengan hadirnya program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) oleh Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir.
“Baik Agro Solution maupun program Makmur, keduanya telah terbukti mampu menjadi katalis percepatan bagi pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian,” ujar Dwi Satriyo.
Program kemitraan ini, lanjut Dwi, dihadirkan karena adanya banyak permasalahan petani di lapangan, diantaranya produktivitas rendah, kurangnya pendampingan, harga agro-input (pupuk, pestisida dan benih) tidak terjangkau, sulitnya akses ke lembaga keuangan, terbatasnya jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), harga jual hasil panen yang cenderung turun saat panen raya (tidak ada jaminan harga), serta belum terfasilitasinya petani dari risiko gagal panen dan keterbatasan infrastruktur.
Sedangkan Agro Solution merupakan program inisiasi Pupuk Indonesia yang berupaya menciptakan ekosistem pertanian secara komprehensif, baik on farm maupun off farm, mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan.
Kemudian jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga offtaker. Perbedaan Agro Solution dengan Makmur, yakni seluruh stakeholder yang terlibat adalah perusahaan BUMN, yaitu PTPN, Pupuk Indonesia, ID Food, Perhutani, Askrindo, Jasindo dan BRI.
Sebagai informasi, Petrokimia Gresik mendapat target besar dalam realisasi Agro Solution dan Makmur. Hingga tahun 2022, target meningkat menjadi 85.000 Hektar. Sedangkan realisasi hingga Agustus 2022 sudah mencapai 66.694 Hektar atau 78 persen dari target dan telah melibatkan lebih dari 30 ribu petani
“Kami optimistis bisa terlampaui lebih target ini pada akhir 2022 nanti, sehingga semakin banyak petani yang sejahtera melalui program ini,” kata Dwi Satriyo.
Adapun peningkatan pendapatan yang dirasakan petani melalui program ini terbilang tinggi, berkisar antara 15 persen hingga hampir 30 persen setiap musimnya. Petani tanaman pangan misalnya, dari sebelumnya hanya memperoleh pendapatan Rp25.225.070 perhektar, kini bertambah 26 persen menjadi Rp31.676.151 perhektar. Begitu juga petani perkebunan, meningkat 28 persen dari Rp49.552.317 hektar menjadi Rp63.294.354 hektar. Kondisi hampir sama juga dialami oleh petani hortikultura.
Dalam program ini, layanan yang diberikan Petrokimia Gresik untuk meningkatkan kesejahteraan petani yaitu, pertama menyediakan mobil uji tanah yang dapat mengidentifikasi kandungan tanah pada lahan pertanian, sehingga pemupukan yang direkomendasikan lebih presisi dengan hasil yang optimal.
“Petrokimia Gresik memiliki 15 unit mobil uji tanah yang tersebar di berbagai daerah di tanah air. Semua petani bisa memanfaatkan layanan ini secara gratis. Petani cukup membawa sampel tanah, dalam hitungan menit sudah mengetahui kandungan tanahnya, lengkap dengan rekomendasi pemupukannya,” beber Dwi Satriyo.
Kedua, Petrokimia Gresik juga memberikan kawalan budidaya mulai dari menjamin ketersediaan pupuk dan kawalan pengendalian hama. Dalam program ini, Petrokimia Gresik mengedukasi petani untuk menggunakan produk nonsubsidi yang telah terbukti berkualitas dalam meningkatkan produktivitas pertanian, serta pendapatan petani.
Terbaru, Petrokimia Gresik telah memperkenalkan Petro ZA Plus, Phosgreen dan Petroganik Premium sebagai alternatif subtitusi pupuk ZA, SP-36, dan Petroganik yang berdasarkan Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tidak lagi masuk ke dalam skema subsidi.
Ketiga, Petrokimia Gresik juga melengkapi bantuan permodalan melalui program Mangga Makmur, yang merupakan pembiayaan dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik khusus kepada petani peserta Project Agro Solution yang digunakan untuk biaya budidaya dan pembelian pupuk nonsubsidi serta pestisida Petrokimia Gresik.
“Dengan adanya ekosistem pertanian terintegrasi ini, petani bisa lebih fokus dalam melakukan budidaya pertaniannya, karena baik permodalan maupun penjualan hasil panen sudah terjamin,” tutup Dwi Satriyo.