Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Begini Cara Hiu Martil Hidup di Kedalaman 2.500 Kaki

Begini Cara Hiu Martil Hidup di Kedalaman 2.500 Kaki



Berita Baru, Internasional – Sejak lama para ilmuwan telah bertanya-tanya tentang bagaimana cara hiu martil bertahan hidup pada suhu yang sangat dingin saat menyelam di laut dalam untuk mencari mangsanya. Namun sekarang pertanyaan itu sudah terjawab.
Sebuah studi baru menemukan bahwa Hiu martil merupakan ikan pertama yang menahan napas saat terjun mencari mangsa.
Sebuah penelitian yang dirilis hari Kamis (10/5) mengungkapkan bahwa hiu martil bergigi menahan napas dengan menutup insangnya untuk menyelam lebih dari 2.500 kaki di bawah permukaan untuk menghemat suhu tubuh mereka.
Hiu adalah makhluk ektotermik, artinya mereka berdarah dingin, sehingga suhu tubuhnya sesuai dengan suhu air yang mereka lalui.
Dan meskipun spesies ini diketahui berenang di perairan pantai dengan suhu yang lebih hangat, bukan berarti mereka juga tidak menyelam lebih dari 2.600 kaki di bawah permukaan untuk mencari mangsanya di suhu yang turun hingga serendah 41 derajat Fahrenheit (5 derajat Celcius). .
Mark Royer, seorang peneliti di University of Hawaii di Manoa dan Hawaii Institute of Marine Biology, mengatakan titik kehilangan panas paling cepat untuk ikan apa pun, bahkan ikan berperforma tinggi, selalu ada di insang.
“Bayangkan Anda berada di pantai yang cerah dan hangat, lalu Anda melompat keluar dari air hangat dan langsung terjun ke pemandian es,” jelas Royer , yang memimpin penelitian tersebut. Jika hiu tidak dapat mempertahankan panas tubuhnya, maka ia tidak bisa berenang, dan jika air tidak bergerak melintasi insangnya, ia akan tenggelam.
Sementara beberapa hiu dan ikan telah berevolusi untuk memiliki sistem pertukaran panas khusus pada insangnya, seperti hiu mako, hiu putih besar, serta ikan tuna dan ikan marlin, ikan martil bergigi martil tidak mengembangkan sifat evolusioner ini dan harus terpaksa menutup ngengat dan insangnya.
Dengan menggunakan perangkat kecil, yang Royer bandingkan dengan Fitbit, para peneliti menemukan bahwa setelah hiu selesai menyelam, hiu itu kemudian melompat ke atas pada sudut 80 derajat dan “menembak ke permukaan,” dan suhu tubuh mereka tetap sama saat mereka kembali ke permukaan.
Hiu tersebut diyakini mampu berburu sambil menahan napas setidaknya selama 17 menit.
Seperti dilansir dari Sputnik News, penemuan baru bahwa hiu martil pada dasarnya menahan napas saat menyelam mencari mangsa “masih mengejutkan dan membingungkan” Royer.
Studi ini dipublikasikan di jurnal Science .