Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,22 Persen
Berita Baru, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa, nilai tukar rupiah pada 17 Februari 2021 menguat 0,22 persen secara rerata 0,07 point dibandingkan dengan level Januari 2021.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, menguatnya nilai tukar rupiah ini didukung langkah-langkah stabilisasi BI dan berlanjutnya aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik.
“Nilai tukar rupiah pada 17 Februari 2021 menguat 0,22 persen secara rerata dan 0,07 secara point to point dibandingkan dengan level Januari 2021,” kata Perry dalam konferensi pers daring, Kamis (18/2/2021).
Selain itu, kata Perry, penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh peningkatan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik seiring dengan penurunan ketidakpastian pasar global, dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.
Ke depan, tambah Perry, BI memandang penguatan nilai tukar rupiah berpotensi berlanjut seiring levelnya yang secara fundamental masih undervalued.
“Hal ini didukung oleh defisit transaksi berjalan yang rendah, inflasi yang terjaga, daya tarik aset keuangan domestik yang tinggi dan premi risiko indonesia yang menurun serta likuiditas global yang besar,” ujar Perry.
Perry mengatakan, kinerja terkini menunjukan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik terus berlanjut. Tercermin dari investasi portofolio yang mencatat net inflows sebesar USD 8,5 miliar dari periode Januari hingga 16 Februari 2021.
“Bank Indonesia akan terus menempuh kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar,” ujar Perry.