B20 Indonesia Fokus Angkat Isu UMKM dan Kolaborasi Antar Negara
Berita Baru, Jakarta – Presidensi G20 Indonesia juga memberikan kesempatan untuk mengetuai forum Business-20 atau B20, yang merupakan outreach group G20 yang mewakili sektor bisnis di seluruh dunia.
Chair of B20, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi fokus utama dalam gelaran B20 di Indonesia. Pertama adalah bright to policy yang fokus pada inovasi dan digitalisasi.
“Kalau kita lihat bright to policy pertama dari segi inovasi memang digitalisasi post pandemic menjadi hal yang sangat krusial,” ujar Shinta dalam konferensi persnya, Minggu (6/11/2022).
Kedua, lanjut Shinta, adalah hal yang berhubungan dengan inklusi. Selama ini, Shinta menilai isu UMKM tidak banyak dibicarakan dalam forum-forum B20.
“Tapi di tuan rumah Indonesia ini adalah sesuatu hal yang menjadi prioritas bahwa kita mengedepankan UMKM dan mereka yang rentan seperti perempuan dan lain-lain. Mereka itu adalah kelompok yang harus diinklusifiskan,” tegas Shinta.
Isu ketiga, menurut Shinta adalah adanya gap antara negara maju dan berkembang yang selama ini sangat terlihat dominasi negara maju.
“Yang ketiga adalah yang penting adalah adanya gap antara negara maju dan berkembang selama ini kelihatan sekali semua didominasi negara maju. Kami memperhatikan gap yang ada itu harus membutuhkan kolaborasi untuk bisa bekerjasama untuk menghilangkan gap yang ada,” tuturnya.
Lebih lanjut, Shinta menuuturkan pada tahun ini pihaknya juga mengeluarkan legacy yang fokus pada outcome, bukan hanya kebijakan.
“Karena Presiden tidak mau hanya ada kebijakan tapi apa sebenarnya outcome yang bisa berlanjut,” jelasnya.
“Bahwa kesempatan dalam rangkaian acara ini mampu menjadi tuan rumah yang baik. Harapan ini bagaimana Indonesia bisa dikenal sebagai negara yang besar dan mempunyai kemampuan,” pungkas Shinta.