Atur Skema Target Pendapatan, Anggota DPRD Gresik Gagas Insentif Retribusi Pasar
Berita Baru, Gresik – Anggota DPRD Gresik Fraksi PKB Syahrul Munir menilai pemerintah perlu mengatur ulang kebijakan terkait retribusi kios pedagang Pasar di Gresik. Hal itu seiring dengan kondisi pendapatan para pedagang selama pandemi Covid-19 khususnya saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Bahkan, gagasan tersebut akan diusulkan dalam rapat finalisasi kebijakan umum Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik. Agar target pendapatan Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik khususnya untuk penarikan retribusi tidak sampai membebani pedagang.
“Retribusi kios untuk tahun 2021 targetnya 2,6 miliar, namun sampai Juni baru terealisasi 890 juta dari seluruh pasar, kalau PPKM terus diperpanjang maka pemerintah harus mengatur kebijakan baru terkait insentif retribusi pasar, agar pemerintah tidak hanya mengejar target pendapatan, kemudian pedagang tidak terbebani retribusi di masa pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Menurut Syahrul, kebijakan terkait penarikan retribusi pedagang pasar oleh Diskoperindag Gresik dilakukan secara sukarela sudah tepat. Namun perlu ada kajian khusus di sektor tersebut, agar tidak memberatkan pedagang yang saat ini mengalami sepi pembeli.
“Push pendapatan Diskoperindag perlu ada kajian ulang di badan anggaran, biar tidak memberatkan para pedagang yang mengalami sepi pembeli saat pandemi Covid-19,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Diskoperindag Gresik, Agus Budiono mengatakan, meski tetap ditarik, namun retribusi pasar dilakukan untuk para pedagang dilakukan secara sukarela, artinya tidak ada unsur paksaan.
“Setiap hari pasti ditarik retribusi, namun ada kelonggaran bagi pedagang dalam PPKM ini,” kata Agus.
Agus menjelaskan, selama PPKM banyak pedagang mengeluhkan soal sepinya pembeli di pasar selama PPKM. Sehingga mengakibatkan pendapatan retribusi menurun.
“Kita tidak memaksa untuk menarik retribusi dengan situasi yang seperti ini. Bahkan memberikan kelonggaran pada mereka untuk membayar retribusi tersebut,” terangnya.
Ia menyebut, diantara pasar yang dikelola Diskoperindag yaitu pasar kota, pasar baru, pasar Sidomoro, pasar Petiken Driyorejo, pasar Giri, dan pasar Dukun.
“Intinya untuk retribusi pasar tetap ditarik setiap hari namun ada kelonggaran penarikan. Sedangkan untuk pendapatan retribusi pasar tentunya pada akhir tahun 2021 baru tahu pendapatannya,” tandasnha.
Meski pendapatan retribusi pasar menurun, namun pihaknya memastikan harga kebutuhan pokok di pasar masih stabil hingga 1 bulan kedepan.
“Jadi ketersedian sembako masih aman dan untuk harga menurun. Karena permintaan pasar juga berpengaruh dalam kenaikan harga. Semisal harga cabai yang naik turun, disebabkan dari permintaan pasar,” tutupnya.