Anime Blue Lock Episode 24: Striker dari Gedung Z yang Melaju ke Babak Ketiga
Berita Baru, Anime – Babak penyisihan kedua dalam anime Blue Lock telah usai, dan akan berlanjut di babak penyisihan ketiga. Dengan usainya babak penyisihan kedua, maka striker yang tersisa pun semakin sedikit. Dari 300 striker yang disiapkan, kini hanya tersisa 7 tim dengan masing-masing tim terdiri dari 5 pemain.
Dengan kata lain, babak penyisihan kedua hanya menyisakan 5 pemain dan telah mengeliminasi 265 striker. Dari striker yang masih tersisa nantinya masih akan dieliminasi terus menerus. Hanya pemain yang kuat, cerdas dan terampillah yang sanggup bertahan.
Namun yang menarik dari 35 striker yang masih bertahan di Blue Lock adalah bahwa beberapa diantara mereka pada mulanya menempati posisi terakhir. Yoichi Isagi, Meguru Bachira dan Chigiri Hyoma merupakan tiga pemain yang mulanya ditempatkan di group z, group dengan ranking terbawah. Bahkan Yoichi Isagi menempati ranking 299, dari 300 striker.
Yoichi Isagi awalnya menyadari bahwa dirinya menempati posisi terbawah kedua, namun jiwanya merupakan jiwa pemenang. Ia enggan untuk kalah dan terhenti karena itu Ia terus meningkatkan ketrampilannya dalam bermain dan menjadi sosok yang paling disiplin dalamberlatih. Perlahan, Isagi berhasil menaikkan peringkatnya dan menyingkirkan pemain lainnya yang menempati posisi jauh lebih tinggi darinya.
Yoichi Isagi terus melakukan evolusi diri dengan baik. Namun perjalanannya tidak lepas dari teman-temannya yang menjadi tempat untuk saling berbagi. Isagi misalnya sejak awal berteman dengan Bachira, anak slengekkan yang percaya bahwa Ia dan Isagi ditakdirkan akan menjadi teman karena keduanya sama-sama memiliki monster di dalam dirinya.
Saat bertanding, Bachira selalu menjadi sosok pendukung yang selalu menggiring bola untuk diberikan ke Isagi. Keduanya menjadi pemain yang serasi baik ketika di lapangan maupun dalam relasi pertemanan.
Selain Bachira, Isagi juga berteman dengan si rambut merah Chigiri. Awalnya Chigiri tidak menunjukkan kehebatannya dan Ia bahkan mencari-cari alasan yang paling tepat agar Ia bisa menyerah dengan tenang. Namun perjumpaannya dengan Isagi, membuat Ia melakukan hal yang sebaliknya. Cedera lutut yang pernah Ia alami dahulu kemudian berhasil Ia taklukkan.
Chigiri pun akhirnya kembali mendapatkan kepercayaan dirinya dalam bermain dan menjadi pemain tercepat melebihi siapapun. Chigiri juga menjadi pemain pendukung yang sangat bisa diandalkan oleh Isagi. Hanya saja sistem Blue Lock tidak membiarkan adanya pemain pendukung. Baik Chigiri maupun Bachira, akhirnya mampu menjadi pemain utama sebagaimana Isagi yang bisa menggiring bola dan mencetak gol untuk dirinya sendiri.
Evolusi diri Isagi, Chigiri dan Bachira membuat mereka memiliki daya tahan yang kuat dan masih bisa bertahan hingga ke 35 besar. Mereka yang berasal dari ranking paling bawah berhasil mengalahkan ratusan striker lainnya yang memiliki ranking lebih tinggi.