Alasan Wajibnya Berpuasa Ramadan Bagi Umat Muslim dan Manfaatnya
Oleh: Zainal Muttaqin*
Hal yang menarik saat memasuki bulan Ramadan, salah satunya tentu adalah kapan waktu yang tepat untuk memulainya. Muhammadiyah memulai puasanya pada Sabtu (2/4/2022), sedangkan Pemerintah dan Nahdlatul Ulama` memulainya di hari Minggu (3/4/2022).
Mengawali ibadah suci dengan beda waktu ini sudah lumrah dan biasa terjadi pada setiap tahunnya. Bahkan kasus begini bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan termasuk di luar negeri.
Sebagai contoh Arab Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain, Lebanon yang menetapkan 1 Ramadan pada Sabtu (2/4/2022). Sedangkan Oman, Yordania, Mesir, Aljazair, Palestina, Sudan, Tunisia, Libya, dan Suriah, Iraq, Yaman, dan Turki menetapkan 1 Ramadan pada Minggu (3/4/2022).
Sebagai info tambahan, bahwa puasa sebenarnya berasal dari Bahasa Sansekerta “upa” yang bermakna dekat dan “vasa” bermakna Yang Maha Agung. Sehingga “upavasa” memiliki arti mendekatkan diri kepada Yang Maha Agung (voaindonesia, 2022).
Kemudian dalam Bahasa Arab, puasa disebut “shaum” yang berarti menahan diri dari segala sesuatu. Sedangkan Ramadan adalah nama bulan kesembilan dalam sistem kalender Hijriah, yaitu nama bulan yang berada di antara bulan Sya`ban dan bulan Syawwal.
Oleh karena itu, pada bulan Ramadan, seluruh umat Muslim di dunia diwajibkan untuk mengerjakan puasa penuh selama sebulan. Namun, apa yang menjadi alasan diwajibkannya puasa Ramadan?
Kewajiban berpuasa ini pada dasarnya tertuang dalam Al-Qur`an surat Al-Baqarah (2) ayat 183, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Dengan turunnya ayat tersebut, maka mulailah Rasulullah SAW dan para sahabatnya melaksanakan puasa Ramadan, yakni pada bulan kesembilan menurut perhitungan Tahun Qomariyah.
Lebih lanjut, mengapa puasa wajib hanya dilaksanakan di bulan Ramadan saja? Kenapa tidak di bulan Syawal, Muharram, Rabiul Awal, dan seterusnya?
Pada dasarnya, tidak terdapat penjelasan yang komprehensif mengenai alasan berpuasa yang hanya dilakukan di bulan Ramadan. Namun terdapat beberapa alasan wajibnya puasa di bulan Ramadan, di antaranya:
Pertama, wahyu pertama diturunkan pada malam 17 Ramadan dan pada malam itu pula Muhammad dikukuhkan sebagai Nabi dan Rasulullah. Kedua, terdapat malam lailatul Qodar atau disebutnya dengan malam yang kemuliaannya lebih baik dari pada 1000 bulan (Syahruddin El Fikri, 2020).
Selain alasan wajibnya berpuasa Ramadan bagi umat Muslim, ternyata puasa juga memiliki berbagai manfaat. Menurut Kompas (2022), terdapat 3 manfaat melakukan puasa, di antaranya:
Pertama, puasa bisa menekan kadar kolestrol, tekanan darah, hingga mengurangi faktor risiko gangguan metabolik maupun kardiovaskuler. Kedua, pembatasan kalori selama puasa juga bisa menurunkan berat badan maupun lingkar pinggang.
Ketiga, puasa juga memicu autofagi yang merupakan mekanisme tubuh untuk memakan sel-sel yang sudah tua dan rusak serta menggantikannya dengan sel-sel baru. Autofagi diyakini dapat meningkatkan kesehatan tubuh, mencegah penuaan dini, hingga memperpanjang usia.
Semoga dalam bulan Ramadan ini, kita diberikan kekuatan untuk dapat melakukan puasa secara penuh, sehingga kita senantiasa mendapat barokah dan kebermanfaatan dari puasa. Amiin Allahumma Amiin.
* Mahasiswa Magister Ekonomi Syariah UIN Sunan Kalijaga dan Peraih Beasiswa Riset BAZNAS Republik Indonesia.