Aktif Berorganisasi, Aisyah Terpilih Menjadi Kadus Termuda di Jogja

Berita Baru, Yogyakarta – Organisasi adalah sekolah bagi calon pemimpin masa depan. Ungkapan itu nampaknya terbukti pada sosok Aisyah Putri. Dara kelahiran 24 tahun silam ini, tepatnya 4 Mei 1995, berhasil terpilih menjadi Kepada Dusun (Kadus) termuda di Jogja, pada Rabu (08/4).

Asyah mengakui prosesnya selama menjadi kader di organisasi Nahdlatul Ulama (NU) memiliki andil besar. Kadus Sedogan Kelurahan Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman ini mengaku aktif berorganisasi di NU sejak kuliah.

“Karena saya sendiri aktif organisasi saat kuliah, baik di IPPNU maupun Fatayat. Hal itu menjadi modal utama saya setelah terpilih menjadi pemimpin di dusun Sedogan ini,” ujar Aisyah kepada Beritabaru.co.

Aisyah sendiri merasa antusias dan tertantang untuk menjadi Kadus. Setal terpilih, ia segera akan merancang program sejarah musyawarah dari visi dan misi yang telah dipikirkan demi kemajuan dusunnya.

“Sesungguhnya di tangan dan langkah pemudalah urusan dan hidupnya suatu masyarakat. Dari pepatah Arab ini saya insyaallah siap memimpin dusun Sedogan dengan amanah dan progresif aktif,” lanjut alumni Pemuda Pelopor Nasional program dari Kemenpora 2019 tingkat DIY ini.

Sebelumnya, Aisyah yang memiliki minat bidang manajemen ini selalu berperan aktif membantu IPPNU, Fatayat dan Karang Taruna setempat dalam pengenalan manajemen organisasi.

“Selain membantu dalam mengenalkan dan mempraktekan manajemen orgnisasi, saya dan temen-temen juga menginisiasi para pemuda untuk peduli terhadap lingkungan dan kebersihan,” cerita Aisyah.

Sebagai pemimpin dusun Sedogan, Aisyah siap mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadinya. Dan menjaga toleransi dan perbedaan dengan menerapkan kepemimpinan inklusif.

“Karena toleransi dan perbedaan ialah sikap yang selalu para ulama NU amalkan dan ajarkan, jadi sebagai santri saya siap melaksanakannya,” tambanya. [Farhan Maksudi]