Aksi Geruduk Pameran Kendaraan Listrik: Mengkritisi Dampak Lingkungan Pertambangan Nikel
Berita Baru, Jakarta – Koalisi Masyarakat Sipil bersama warga lingkar tambang nikel dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara melakukan aksi geruduk pameran kendaraan listrik yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) di Jakarta International Expo (JiExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat.
Aksi ini menyoroti dampak sampingan industri kendaraan listrik terutama terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.
Menurut pernyataan dari koalisi tersebut, meskipun tren penggunaan kendaraan listrik mengalami peningkatan yang signifikan di Indonesia, dampak dari pemenuhan bahan dasar seperti nikel dan kobalt untuk baterai kendaraan listrik tidak boleh diabaikan.
“Pemenuhan bahan dasar tersebut tentunya didapatkan dari proses ekstraksi pertambangan, pembongkaran mineral dan logam, sementara dampak negatif yang dihasilkan selalu saja diremehkan,” ungkapnya.
Selain itu, koalisi juga mengkritik insentif-insentif yang diberikan pemerintah kepada industri kendaraan listrik, seolah tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah sentra nikel.
“Hilirisasi di wilayah sentra nikel telah memicu kemiskinan bagi warga, serta mengancam kelestarian lingkungan. Operasional industri tambang dan smelter nikel yang bersumber dari energi batubara juga telah membawa dampak buruk bagi keuangan negara,” tambahnya.
Aksi geruduk pameran ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa pembangunan industri kendaraan listrik harus memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.