Ahli Sebut Keladi Sebagai Sumber Pangan Sehat
Berita Baru, Jakarta – Pada hari Rabu (18/8), Program Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA) menggelar seri kedua diskusi pengelolaan produk inovatif bertajuk Meramu Keladi dengan Sehat sebagai bagian dari Festival Torang Pu Para Para.
Program yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) di Provinsi Papua dan Papua Barat dan didukung The Asia Foundation (TAF) itu bertujuan mempromosikan produk-produk kelompok masyarakat dampingan program PAPeDA kepada publik, pemerintah, dan swasta secara umum serta kepada provinsi Papua dan Papua Barat secara khusus.
Saat menjadi pemateri dalam acara itu, Ahli Pengolahan Pangan, Retnosyari Septiyani memaparkan beberapa potensi produk makanan kesehatan dari bahan dasar keladi.
“Era sekarang sebetulnya merupakan peluang yang baik, di mana orang-orang akan mencari produk yang healthy, jadi produk-produk lokal ini dapat digiring menjadi healthy food,” kata Retnosyari.
Ia mengatakan, daun keladi yang di ekspor ke Australia dan Amerika dijadikan bahan baku minuman herbal di sana.
“Kemudian untuk umbinya dapat disegmenkan ke beberapa aspek, pengolahan umbi keladi ini dapat dijadikan makanan segar, intermediate product, dan finished product,” kata Retnosyari.
Salah satu cara untuk menjadikan keladi sebagai intermediate product, umbi keladi dapat dijadikan tepung dan pati. Selain memiliki waktu simpan yang lama, tepung dan pati keladi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Tepung keladi ini umur simpannya bisa sampai 1 hingga 1,5 tahun. Dan ini juga menjadi salah satu syarat agar dapat diekspor,” kata Retnosyari.
Retnosyari menyampaikan, di era saat ini orang-orang dari Eropa dan Amerika tengah gencar mencari bahan makanan yang tidak memiliki kandungan gluten di dalamnya.
“Mereka mencari makanan non-gluten yang bersumber dari umbi-umbian di sekitar kita salah satunya dari umbi keladi. Dan ini dapat kita jual dengan harga yang lumayan,” jelas Retnosyari.