AFM Retreat, Menlu: ASEAN Harus Menjadi Mesin Perdamaian
Berita Baru, Vietnam – Pemerintah Indonesia menyampaikan dukungan kepemimpinan Vietnam di ASEAN ini yang mengusung tema “Kohesif dan Responsif”. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ Retreat (AFM Retreat) di Nha Trang, Vietnam, 16-17 Januari 2020.
“Indonesia dengan senang hati mencatat bahwa ASEAN telah menyelesaikan banyak garis aksi Visi Komunitas ASEAN 2025 dan Cetak Biru Komunitas ASEAN. Tinjauan jangka menengah tahun ini adalah langkah penting untuk memastikan realisasi penuh Visi ASEAN dan Cetak Biru-nya,” ungkapnya
Mengenai pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik, Retno menyampaikan bahwa Indonesia akan menyelenggarakan “Forum ASEAN-WEF tentang Infrastruktur dan Konektivitas Indo-Pasifik” di Jakarta, 7-9 Juli 2020 mendatang.
Pada pertemuan tersebut Menlu juga menyampaikan bahwa Indonesia menekankan ASEAN harus tetap menjadi mesin perdamaian dan stabilitas.
“ASEAN harus konsisten dalam memastikan bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan itu, termasuk di Laut Cina Selatan, berlaku,” tegasnya.
Pada pertemuan AFM Retreat tersebut, ASEAN sepakat untuk memastikan bahwa hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982 harus dihormati semua pihak di Laut China Selatan.
Selain itu, Indonesia juga mendorong ASEAN untuk segera menyelesaikan masalah perempuan, perdamaian dan keamanan dalam pekerjaannya.
Retno menambahkan bahwa Indonesia berencana menyelenggarakan pelatihan regional kedua tentang perempuan, perdamaian dan keamanan pada tahun 2020.
Indonesia juga mendorong ASEAN untuk lebih aktif dan bekerja sama dalam memastikan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ditandatangani tahun 2020.
“Dalam mempromosikan identitas, kesadaran, dan kebanggaan ASEAN, Indonesia mengusulkan adopsi Narasi ASEAN tentang Identitas ASEAN yang saat ini tengah dibahas pada Pilar Masyarakat Sosial Budaya ASEAN dapat dilaksanakan tahun ini.” Ujarnya.
ASEAN Foreign Ministers’ Retreat merupakan pertemuan pertama yang diadakan oleh Vietnam pada masa kepemimpinannya.
Dengan tema yang diusung “Kohesif dan Responsif”, ASEAN diharapkan akan mampu memperkuat persatuan dan meningkatkan eksistensinya di hadapan masyarakat global.