Abdul Mu’ti: Pemahaman Wayang Khalid Basalamah Dangkal
Berita Baru, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyampaikan, pemahaman Khalid Basalamah tentang wayang dangkal pada Selasa (15/2).
Hal ini Mu’ti sampaikan dalam kaitannya dengan Khalid Basalamah yang telah mengharamkan wayang, kendati pihaknya mengelak telah mengucapkannya.
“Pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang menunjukkan pemahaman yang dangkal tentang wayang,” tegas Mu’ti melalui akun resmi Twitternya.
Menurut Mu’ti, wayang adalah salah satu media yang digunakan ulama dulu untuk mendakwahkan Islam.
Selain efektif, wayang juga ramah pada masyarakat, sehingga bisa diterima oleh berbagai kalangan.
“Dalam sejarah dakwah Islam, wayang itu media dakwah yang efektif,” ujarnya.
Mu’ti menjelaskan, wayang bukanlah apa pun kecuali sebentuk kreasi ulama nusantara dalam menggabungkan serta meracik antara budaya dan nilai-nilai Islam.
“Wayang di Indonesia merupakan wujud kreativitas seni dan inkulturasi nilai-nilai Islam yang turut membentuk budaya luhur bangsa,” ungkap Mu’ti.
Dari situ, Mu’ti menghimbau bahwa segala bentuk warisan kesenian dan budaya di Indonesia seperti wayang penting untuk dilestarikan dan glorifikasikan, bukan sebaliknya.
“Sekarang ini, kesenian yang berbasis dan mengakar di masyarakat justru perlu dipopulerkan sebagai bagian dari pelestarian budaya luhur bangsa,” pungkasnya.