China Mulai Batasi Kenaikan Biaya Sewa Rumah
Berita Baru, Beijing – Pemerintah China mengatakan biaya menyewa rumah di kota-kota tidak boleh naik lebih dari 5% per tahun.
Kebijakan itu merupakan langkah pertama untuk membatasi harga sewa dan bagian dari upaya untuk menyediakan perumahan yang lebih terjangkau.
Keputusan itu diambil saat Presiden Xi Jinping berjanji memperhatikan nasib orang-orang berpenghasilan renadah dan untuk mempersempit kesenjangan kekayaan dalam upaya untuk mencapai apa yang disebut “kemakmuran bersama”.
Diketahui, sewa rumah di kota-kota besar telah melonjak selama musim panas, sebagian didorong oleh banyaknya mahasiswa yang mencoba untuk mencari pekerjaan mengisi waktu luang musim panas.
Beijing dan Shenzhen mulai menerapkan langkah-langkah tahun ini untuk meningkatkan pasokan properti sewaan.
“Warga kota baru dan orang muda telah bekerja untuk waktu yang relatif singkat dan memiliki pendapatan kecil, sehingga kemampuan mereka untuk membeli rumah dan membayar sewa lemah,” kata Wakil Menteri Perumahan Ni Hong dalam konferensi pers, Selasa (31/8), dikutip dari Reuters.
Ni Hong juga mengatakan bahwa di kota-kota besar, 70% penduduk baru dan kaum muda menyewa rumah, tetapi rumah yang lebih terjangkau lebih terpencil dan properti di lokasi yang lebih diinginkan lebih mahal, menimbulkan kesulitan praktis.
Dalam beberapa bulan terakhir, kota-kota besar telah mengeluarkan rancangan aturan sewa rumah yang berupaya melindungi hak penyewa dengan lebih baik, termasuk larangan tuan tanah mengumpulkan lebih dari yang setara dengan uang sewa sebulan dalam bentuk deposito.
Pihak berwenang juga akan menindak praktik penyalahgunaan oleh perusahaan real estat dan platform online seperti penyewa yang terlalu mahal.
Aturan tersebut merupakan bagian dari pembersihan pasar properti selama tiga tahun ke depan untuk menyingkirkan apa yang digambarkan pemerintah sebagai penyimpangan yang telah memicu spekulasi dan menaikkan harga rumah.