KLHK Upayakan Pengelolaan Sampah Sebagai Bahan Baku Ekonomi
Berita Baru, Jakarta – Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mempersiapkan rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang akan jatuh pada tanggal 21 Februari 2021 mendatang.
Menurut Dirjen PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati, peringatan HPSN selama 5 tahun terakhir telah dijadikan sebagai momentum untuk membangun kesadaran publik dalam upaya-upaya pengurangan sampah. Upaya tersebut ternyata membuahkan hasil yang sangat positif.
Hal itu, lanjut Vivien, masih selaras dengan tema yang diusung pada HPSN 2021 yaitu “Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi.”
“HPSN 2021 harus menjadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia, dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi Indonesia,” ujar Vivien, saat Konferensi Pers HPSN 2021, secara virtual, Kamis (18/2).
Vivien mengungkapkan sudah saatnya platform HPSN digeser ke upaya-upaya penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut dilakukan melalui pengembangan sektor usaha pengumpulan dan pengangkutan sampah, industri alat dan mesin pengolah sampah, industri daur ulang, industri komposting dan biogas, serta industri sampah menjadi energi alternatif.
“Memanfaatkan momentum positif tersebut, maka HPSN 2021 dijadikan platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia sekaligus sebagai perwujudan dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui pelaksanaan ekonomi sirkular (circular economy) dan sampah menjadi sumber energi,” katanya.
Masih menurut Vivien, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa pengelolaan sampah termasuk salah satu sektor usaha yang tahan banting dan tidak terlalu terdampak oleh pandemi COVID-19. Pada kuartal III 2020, sektor ini justru mengalami pertumbuhan positif.
“Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah merupakan sektor yang tumbuh sangat tinggi, yaitu 6,04%,” pungkas Vivien.