Melamar Kekasih di Bawah Air, Pria AS Tenggelam
Berita Baru, Internasional – Seorang laki-laki asal Louisiana, Amerika Serikat (AS), meninggal secara tragis usai melamar sang kekasih di bawah air, saat berlibur di Tanzania. Laki-laki bernama Seven Weber itu tenggelam setelah catatan ajakan menikah di bawah air
Mengutip CNN, Minggu (22/9), Weber berenang dan menyelam di laut lepas pantai timur Afrika tersebut sembari memegang catatan tulisan tangan yang dibungkus plastik.
“Aku tidak bisa menahan nafas cukup lama untuk memberitahumu semua hal yang aku sukai tentangmu. Menikahlah denganku?” tulis Kenesha Antoine, sang kekasih, lewat laman Facebook-nya.
Weber diketahui gagal naik ke permukaan ketika berenang di Pulau Pemba. Ia bermaksud melamar sang kekasih dari bawah air yang menembus ke kamar tidur resor tempat pasangan ini bermalam.
CNN telah menghubungi Antoine untuk mengkonfirmasi cerita tragis tersebut. Tapi, ia tidak bersedia berkomentar.
Dalam laman Facebook, Antoine mengatakan sang kekasih tidak pernah muncul ke permukaan dari kedalaman air.
“Kamu tidak pernah muncul, jadi kamu tidak pernah mendengar jawabanku. Ya! Sejuta kali, ya, aku akan menikahimu,” tulis Antoine.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa hari terbaik dalam hidupnya berubah menjadi hari yang terburuk.
“Aku akan mencoba menghibur diri dalam kenyataan bahwa kami menikmati pengalaman yang paling menakjubkan dalam daftar pengalaman yang ingin kami lakukan. Kami berdua sangat bahagia,” imbuh Antoine.
The Manta Resort, tempat Weber dan Antoine menginap mengeluarkan pernyataan pada akhir pekan lalu yang mengkonfirmasi kematian salah satu pengunjungnya.
“Belasungkawa,
pikiran, dan doa tulus kami bersama sang kekasih, keluarga, dan teman-teman
yang terdampak kecelakaan tragis ini,” ujar CEO The Manta Resort Matthew
Saus.
Ia menambahkan bahwa pemerintah setempat mengaku sedang menyelidiki kejadian
ini.
Departemen Luar Negeri AS menegaskan seorang turis AS meninggal di Tanzania,
tanpa merinci lebih lanjut.
“Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga atas kehilangan mereka. Kami siap memberikan semua bantuan konsuler yang tepat,” terang Departemen Luar Negeri dalam keterangan resmi.
Sumber : CNN