Ini Dampak Pemanasan Global Terhadap Spesies Kura-Kura Laut
Berita Baru , Australia – Perubahan iklim secara global dinilai menjadi bencana bagi banyak makhluk hidup. Salah satu nya yang paling terasa adalah terhadap hewan-hewan yang bergantung pada air laut, baik secara habitat mereka ataupun rantai pangan mereka.
Dilansir dari Mashable.com , contohnya di wilyaha Great Barrier Reef di Australia, disini perubahan iklim sebabkan masalah bagi lebih dari 200.000 kura-kura laut hijau yang tinggal di sana.
Pasalnya, para ilmuwan menemukan populasi kura-kura tersebut yang berusia muda, hampir keseluruhannya ternyata berjenis kelamin betina. Hal ini seperti yang dikutip oleh Mashable mengutip dari jurnal Current Biology, pada Selasa (29/12).
Tak seperti manusia dan kebanyakan mamalia lain yang perkembangan seksnya ditentukan oleh kromosom, jenis kelamin reptil seperti kura-kura secara ilmiah ditentukan oleh suhu inkubasi telur.
Suhu lingkungan yang lebih hangat akan menghasilkan kelahiran jenis kelamin betina, sementara suhu yang dingin akan menghasilkan jantan. Para ilmuwan menyebut bahwa suhu terbaik untuk komposisi jantan dan betina dalam populasi kura-kura tersebut adalah 29,3 derajat Celcius.
Masalahnya, ketika suhu habitat mereka makin panas populasi kura-kura akan lebih condong ke kelahiran jenis kelamin betina.
Menurut catatan peneliti, di pantai-pantai bagian utara yang suhunya lebih hangat, sebanyak 86,8 persen spesies dewasa ditemukan berjenis kelamin betina.
Di pantai bagian selatan yang lebih dingin, populasi betina hanya sekitar 65 hingga 69 persen. Angka ini masih sangat tidak imbang dan di masa depan populasi kura-kura hijau akan segera terancam.
Kasus ini hampir sama dengan yang terjadi ke spesies lain jenis Tempayan yang hampir punah di Australia.
Badan Lingkungan di wilayah Queensland mencoba bereksperimen dengan menutup sarang mereka dengan kain pelindung agar tak terpapar panas dan para peneliti berharap kura-kura hijau ini dapat menghasilkan lebih banyak kelamin jantan kedepannya.