Pasca-Bresxit, Perancis: Lebih Baik Tidak Ada Kesepakatan
Berita Baru, Internasional – Menteri Urusan Eropa Perancis Clement Beaune mengatakan bahwa Prancis akan terus mengambil sikap yang keras untuk membela hak-hak mereka dalam pembicaraan Brexit namun tetap ada kemungkinan akan adanya kesepakatan.
“Kami tidak akan menerima kesepakatan dengan harga berapa pun,” kata Beaune kepada radio Prancis ‘Inter’, dilansir dari Reuters, Rabu (29/7).
Komentar itu merupakan komentarnya yang pertama kali secara publik terkait masalah Brexit sejak ia diangkat menjadi Menteri Urusan Eropa yang baru pada hari minggu.
“Lebih baik tidak ada kesepakatan sama sekali daripada kesepakatan yang buruk,” imbuhnya.
Menurut Beaune kesepakatan yang dihasilkan haruslah hasil yang terbaik bagi semua pihak.
“Jangan menipu diri sendiri, jika tidak ada kesepakatan, itu akan menjadi masalah yang sulit,” tambahnya.
Komentar Beaune muncul setelah pekan lalu Inggris dan Uni Eropa bersitegang terkait kemungkinan mengamankan perjanjian perdagangan bebas, di mana Inggris ingin satu kesepakatan dicapai pada bulan September, tapi Uni Eropa menganggap itu tidak mungkin.
Prancis adalah salah satu negara pesisir yang berupaya keras untuk untuk menjaga hak para nelayan Uni Eropa tetap bisa menangkap ikan di perairan Inggris setelah kesepakatan pasca-Brexit selesai pada akhir tahun ini.
Sebelum menjadi menteri Eropa, Beaune menjabat sebagai Penasihat Eropa Presiden Emmanuel Macron. Sebagai penasihat presiden, ia telah memberi nasihat kepada Presiden Macron tentang negosiasi Brexit sejak referendum 2016.
Dia mengatakan Prancis akan bersikap “keras kepala” dalam hal perikanan, dan tidak akan “diintimidasi” oleh Inggris dalam permainan negosiasi.
“Kami harus mengatur respons untuk sektor-sektor seperti perikanan. Dukung nelayan kami secara finansial. Kami belum sampai di sana,” imbuhnya.