Warganet India Ikutan Senang Presiden Trump Larang Maskapai Penerbangan China Beroperasi di AS
Berita Baru, Internasional – Pada awal Mei, dua maskapai penerbangan Amerika Serikat United Airlines dan Delta Air Lines mengajukan izin penerbangan agar bisa kembali beroperasi. Namun, Departemen Transportasi AS (DOT) mengatakan bahwa kedua maskapai itu tak kunjung menerima izin dari Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC).
Menanggapi hal itu, Presiden Trump membalas dengan melarang semua maskapai penerbangan China beroperasi di AS mulai 16 Juni. Beberapa pengamat menyebut bahwa langkah balasan ini merupakan langkah yang berani.
Namun, bagi warganet India, langkah itu disambut gembira. Kegembiraan itu sama halnya dengan ajakan Perdana Menteri Narendra Modi yang pada tanggal 1 Juni lalu mengajak warga India memboikot produk-produk China dan menggaungkan ‘go vocal for local.’
Kegembiraan warganet India terlihat dari antusiasme mereka menaikkan tagar #ChinaWingsClipped di jejaring sosial India. Sebelumnya, di media sosial India tagar #BoycottMadeInChina dan #BoycottChineseProducts juga menjadi trending dengan maksud untuk memotong laba produk-produk China.
Beberapa jam setelah pengumuman larangan dari Presiden Trump, pada hari Kamis (4/6) regulator penerbangan sipil China mengeluarkan pernyataan bahwa dua maskapai penerbangan AS tersebut diperbolehkan untuk kembali beroperasi.
Mengutip Reuters pada hari Kamis (4/6), CAAC mengatakan semua maskapai akan diizinkan melakukan penerbangan internasional yang melibatkan wilayah China.
Namun, tampaknya kegembiraan warganet India menaikkan tagar #ChinaWingsClipped lebih karena pertikaian India dan China terkait perbatasan wilayah Himalaya Barat. Dalam beberapa minggu terakhir ini, sebagian besar warga India mendesak pemerintah India untuk mengekang impor dan investasi dari China sebagai pembalasan atas pertikaian tersebut.
Beberapa tokoh publik India juga turut serta memboikot produk-produk China, termasuk Ladakh Sonam Wangchuk dan beberapa selebriti India seperti Milind Soman dan Arshad Warsi. Di media sosial, mereka turut serta menaikkan tagar #BoycottMadeInChina.
Beberapa produk China yang diboikot beberapa warga India mencakup ponsel pintar dan produk-produk elektronik lain, hingga bola lampu.
Akan tetapi, mengutip Sputnik, pemerintah India menangani masalah pertikaian perbatasan dan hubungan perdagangan dengan China secara terpisah. India sendiri tercatat sebagai pembeli produk (termasuk aksesoris dan aplikasi) ponsel pintar terbesar dari merek dagang China, seperti Xiomi, Oppo, Vivo, dan juga aplikasi TikTok.
Sementara, warga India merasakan sentimen anti-China setelah beberapa produk ponsel pintar, termasuk Xiaomi, melacak lokasi dan menelusuri riwayat penelusuran pengguna.
Di pihak lain, mengutip Global Times, pada tanggal 1 Juni, China memperingatkan india untuk bersikap rasional dan hati-hati sebelum memutuskan menjadi ‘Pion AS’ atau berpihak pada China.